20 Jan 2012

Cara Baru Demo Di Maroko Dengan Bakar Diri

RABAT, Lima pria pengangguran Maroko membakar diri di ibukota Rabat sebagai bagian dari aksi protes yang meluas di negara itu karena minimnya lapangan pekerjaan, terutama bagi lulusan universitas, kata seorang aktivis hak asasi manusia, Kamis (19/1/2012). Tiga dari mereka mengalami luka bakar cukup parah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Dan, dari tiga orang yang dirawat itu, dua orang dalam kondisi kritis, sementara dua lainnya hanya pakaiannya yang hangus.

Aksi bakar diri menjadi sebuah taktik protes di Timur Tengah dan Afrika Utara sejak seorang penjual sayur Tunisia membakar dirinya pada Desember 2010 untuk memprotes kekerasan polisi. Aksi tersebut kemudian memicu pemberontakan yang menggulingkan pemerintah Tunisia. Gerakan anti rezim yang berkuasa pun menjalar ke negara lain di kawasan itu.

Para pria Maroko itu merupakan bagian dari gerakan "sarjana pengangguran", sebuah perkumpulan yang longgar dari asosiasi di negeri itu yang dipenuhi jutaan lulusan universitas yang menuntut pekerjaan. Polisi telah sering membubarkan demonstrasi dengan tindak kekerasan dan di sejumlah kota dan desa telah terjadi bentrokan dengan pihak keamanan yang berkelanjutan.

Walau tingkat pengangguran resmi nasional hanya 9,1 persen, angka pengangguran melambung hingga sekitar 16 persen untuk lulusan perguruan tinggi.

Hari Kamis, pemerintah Maroko yang terpilih pada November lalu mempresentasikan rencana baru dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja, pendidikan dan perbaikan kesehatan kepada parlemen. Pemerintah yang dipimpin kaum Islamis itu berjanji untuk menciptakan 200.000 lapangan kerja baru dalam setahun melalui investasi pemerintah dan swasta.

Sekitar 160 anggota gerakan "sarjana Pengangguran" itu sudah menempati sebuah gedung administrasi milik Departemen Pendidikan Tinggi di Rabat selama dua minggu terakhir, sebagai bagian dari protes mereka. Para pendukung mereka masih menyuplai makanan sampai dua hari lalu saat pasukan keamanan memutus akses mereka ke bangunan tersebut.

"Pihak berwenang mencegah mereka menerima makanan dan air, maka lima orang keluar untuk mendapatkan makanan dan mengancam akan membakar diri jika mereka dihentikan," kata Youssef al-Rissouni dari Asosiasi Hak Asasi Manusia Maroko.

Sebuah video yang dipublikasikan kelompok itu secara online memerlihatkan kerumunan orang melemparkan roti melewati kepala polisi ke bangunan tersebut. Sejumlah pemuda di bangunan itu kemudian menyiram diri mereka dengan cairan lalu melompat turun dan mulai mengumpulkan roti-roti itu. Ketika polisi anti-hurahara yang bersenjatakan tongkat bergerak untuk menghentikan mereka, setidaknya dua mereka kemudian berada dalam kobaran api dan mulai berlarian secara liar sebelum mereka dikelilingi para pendukungnya.

Foto-foto yang kemudian muncul menunjukkan kondisi tubuh mereka yang mengalami luka bakar. Surat kabar online Goud melaporkan, dua pria mengalami luka bakar tingkat kedua dan akan dikirim ke unit luka bakar di Casablanca.

Aksi bakar diri warga Tunisia, Mohammed Bouazizi, di kota Sidi Bouzid pada Desember 2010 telah menjadi simbol keputusasaan warga miskin di Afrika Utara dan Timur Tengah. Pekan lalu, empat orang lagi membakar diri di Tunisia, termasuk seorang ayah yang punya tiga anak yang akhir meninggal karena luka bakarnya. 


Ini Dia Videonya : Langsung dari atas gedung milik Kementrian Pendidikan Nasional di Rabat, Maroko

1 komentar:

Sfni. mengatakan...

assalamualaikum bisakah saya minta contact personnya? email atau mungkin whatsup? saya ingin bertanya banyak mengenai perkuliahan maroko terimakasih wassalamualaikum

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes