24 Jun 2011

Hati Yang Buta


Jasad batin atau ruh yang selalu kita artikan sebagai hati, mempunyai kemampuan memandang dan mengenal sesuatu, merasakan kesenangan dan kesusahan, mengetahui yang lahir maupun yang batin khususnya mengetahui keberadaan Allah SWT.

Itulah kelebihan manusia daripada makhluk lain yaitu mempunyai hati yang dapat mengenal Allah dengan sebenar-benarnya sehingga menjadi hamba Allah yang benar-benar takut pada Allah. Sebagaimana difirmankan oleh Allah : Terjemahannya : Apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka.(Al Anfaal : 2)

Hati yang terang-benderang seperti itu dimiliki oleh para ‘ariffin, muqarrobin dan solehin. Hati mereka dapat melihat dan betul-betul mengenal sifat-sifat keagungan Allah. Karena itu mereka benar-benar dapat menghambakan diri kepada Allah SWT. Sebaliknya ada juga manusia yang hatinya gelap (buta) tidak dapat melihat dan mengenal Allah. Hal itu juga difirmankan oleh Allah SWT : Terjemahannya : Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama seperti orang yang buta (mengetahui)? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.(Ar Ra’d : 19)

Firman Allah lagi :Terjemahannya : Mereka itulah orang-orang yang hatinya, pendengarannya dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai.(An Nahl : 108)

Dari Umar Al Khattab, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud :"Cap penutup hati tergantung di kaki arasy. Bila seseorang melanggar larangan Allah (menghalalkan yang diharamkan oleh Allah) maka Allah akan menutup hati mereka dengan cap penutup hati tersebut."

Bila hati sudah buta, atau sudah dikunci mati oleh Allah SWT, maka hati tidak dapat lagi mengenal Allah. Begitulah hati orang-orang kafir dan munafik yang menyebabkan mereka menolak kebenaran.

Namun bukan hanya hati orang kafir dan munafik saja yang sudah buta, kita sebagai umat Islam pun masih banyak yang hatinya buta. Buktinya adalah kita masih sering membuat dosa (kecil atau besar). Orang yang masih membuat dosa adalah orang yang tidak takut pada Allah. Orang yang tidak takut pada Allah adalah orang yang tidak kenal siapa Allah. Jika tidak kenal Allah menandakan bahwa hati telah buta.

Sabda Rasulullah SAW : Terjemahannya : Sesungguhnya seorang mukmin apabila ia melakukan dosa maka terjadilah satu bintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan berusaha membuangnya (bintik hitam tersebut) maka akan selamatlah hatinya. Kalau dosanya bertambah maka hatinya akan semakin terkunci.

Sabda baginda lagi yang maksudnya :Orang yang membuat satu dosa hilanglah sebagian akalnya untuk tidak kembali lagi selama-lamanya.

Kalau mata kita buta, maka kita tidak dapat melihat, tidak dapat mengenal bahkan tidak dapat berjalan lagi. Begitulah kalau hati kita buta, kita tidak dapat mengenal Allah dan tidak dapat menempuh jalan syariat lagi. Kita tidak takut, tidak redha, tidak tawakal, tidak yakin, tidak berharap kepada Allah, tidak cinta, tidak yakin dengan janji-Nya yaitu Syurga, Neraka, Hari Hisab, siksa kubur, dan lain-lain lagi. Bila perasaan tersebut sudah tidak ada di hati kita maka datanglah penyakit hati.

Firman Allah :Terjemahannya : Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta. (Al Baqarah : 10)

Mereka akan tersiksa di dunia dan di Akhirat. Di dunia mereka akan merasa kecewa, putus asa, berkeluh kesah, dan tidak tenang. Di akhirat tentulah lebih tersiksa lagi.

Penyakit hati yang Allah maksudkan itu diantaranya ialah iri dengki, dendam, buruk sangka, serakah, cinta dunia, bakhil, pemarah, penakut, riya', ujub dan sombong.

Langkah pertama yang wajib ditempuh untuk mengobati penyakit hati kita ialah dengan mengobati hati yang buta itu. Bila hati sudah tidak buta maka penyakit-penyakit hati lainnya akan hilang dengan sendirinya.

Kalau mata kita sakit atau buta, maka kita akan pergi ke dokter mata. Mungkin mata kita akan dibersihkan, dibedah dan sebagainya. Begitupun kalau hati kita yang buta, maka kita mesti memberi pengobatan yang sesuai.

Untuk itu mari kita lihat dulu apakah yang menyebabkan hati terhijab? Di antaranya adalah:

a. Memakan makanan haram dan makanan syubhat, baik sadar atau tidak.

Bersabda Rasulullah SAW yang maksudnya:

"Hati itu dibina dengan apa yang dimakan."

Hati kita adalah segumpal darah yang mengandung sel-sel darah merah dan zat-zat besi. Sel dan zat-zat itu berasal dari makanan yang kita makan. Kalau makanan kita bersih (halal mengikut syariat Islam) maka sel dan zat itu juga bersih sehingga hati kita juga akan bersih. Sebaliknya kalau makanan yang kita makan itu kotor (haram dan syubhat) baik benda itu haram atau uang yang digunakan untuk membelinya haram, maka sel dan zat-zat besi, atau zat-zat yang membina hati kita itu kotor, busuk dan gelap.

Hati seperti wadah yang terbuka. Hati yang kotor tidak akan menerima taufik dari Allah sebab Allah tidak akan memberi taufik dan hidayah kepada hati yang kotor. Sama halnya kita tidak akan memasukkan makanan ke dalam piring yang kotor. Apalagi taufik dan hidayah dari Allah itu sangat tinggi harganya.

Bila hati tidak bisa melihat kebenaran maka tidak akan terasa kebesaran, kehebatan, kasih sayang dan didikan dari Allah, tidak terasa anugerah, penjagaan, pengawasan dan pembelaan Allah. Kalau hati tidak mendapat hidayah dan taufik lagi maka kita akan menjadi orang yang sesat dan selalu terlibat melakukan maksiat dan mungkar.

Bersabda Rasulullah SAW :

Terjemahannya : Dalam diri anak Adam itu ada segumpal daging. Bila baik daging itu baiklah seluruh anggota dan seluruh jasad. Bila jahat dan busuk daging itu jahatlah seluruh jasad. Ketahuilah, itulah hati.(Riwayat Al Bukhari & Muslim)

Firman Allah : Terjemahannya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman dengan-Nya. (Al Maidah : 88)

Perintah memakan makanan yang halal adalah wajib. Kalau kita makan makanan yang haram dalam keadaan sadar bahwa benda yang kita makan itu haram maka kita akan berdosa dan hati kita akan gelap. Tetapi kalau makanan yang haram dan syubhat itu kita makan, tanpa diketahui bahwa benda itu haram dan syubhat maka kita tidak berdosa tetapi hati kita yang dibina dari makanan itu tetap akan gelap.

Atas dasar itulah Sayidina Abu Bakar As Siddiq mengorek kembali makanan yang telah ditelannya hingga muntah-muntah, setelah dia mengetahui bahwa makanan itu sumbernya adalah syubhat. Amirul Mukminin itu merasa cukup takut bila makanan itu akan membutakan hatinya. Setelah mengorek makanan itu, dengan rasa bimbang bila saja ada sisa-sisa makanan tersebut yang masih ada dalam perutnya, maka beliau pun berdoa, "Ya Allah, jangan Engkau bertindak kepadaku akan apa yang telah jadi darah dagingku"

Begitulah Sayidina Abu Bakar menjaga hatinya. Sebab itu hatinya menjadi terang-benderang. Jadi, tidak mengherankan kalau keyakinan beliau cukup kuat dengan Allah.
Rasulullah SAW pun memuji beliau dengan sabda baginda : Terjemahannya : Kalau dibandingkan iman Abu Bakar dengan iman seluruh manusia kecuali Nabi dan Rasul niscaya imannya masih lebih baik.

Hal yang serupa terjadi pada Imam Nawawi. Semasa hidupnya ia tidak makan buah-buahan di Damsyik karena merasa buah-buahan itu syubhat. Beliau sangat menjaga hatinya.

Hati yang terang-benderang akan mempunyai basirah (pandangan batin) yang tajam yang dapat menembus alam gaib dan alam kerohanian. Bila alam gaib yang hebat itu bisa terlihat oleh kita maka alam yang lahir itu sudah tidak berarti apa-apa.

Perbandingannya seperti ini : Misalnya suatu hari kita diundang menjadi tetamu raja. Maka masuklah kita ke istana. Di sana kita akan diberi dengan pelayanan yang istimewa, dengan pakaian dan makanan, peralatan dan perhiasan yang tidak pernah kita jumpai. Kita merasa sangat gembira dan kita merasa tidak mau kembali lagi ke rumah kita, sebab rumah kita sudah tidak berharga apa-apa lagi dibandingkan dengan kehidupan yang indah di istana.

Begitulah keadaan mereka yang bisa melihat kehebatan alam gaib. Alam yang lahir menjadi tidak berharga lagi. Karena itulah Sayidina Abu Bakar r.a bisa mengorbankan semua harta bendanya kepada jihad fisabilillah hingga tidak ada apa-apa lagi yang ditinggalkan untuk anak isterinya. Beliau mau menebus kehidupan di alam gaib yang maha hebat dengan menggadaikan seluruh harta benda dunia yang murah itu. Begitu juga sahabat-sahabat yang lain dan mujahid-mujahid Islam, mereka telah mengorbankan dunia yang sedikit itu untuk membeli kehidupan akhirat yang agung di alam baqa’ nanti.

Firman Allah : Terjemahannya : Sesungguhnya Allah SWT telah membeli dari orang mukmin, diri dan harta mereka dengan (harga) Syurga untuk mereka. (At Taubah : 111)

Mari kita mengobati hati kita dengan menghindar dari makanan yang haram. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengelak dari makanan yang haram diantaranya ialah :

1. Jangan memakan makanan yang zatnya jelas haram seperti arak atau makanan yang dicampur arak atau daging yang tidak disembelih.
2. Jangan memakan makanan yang bernajis baik sifatnya najis (karena dibuat dari bahan yang tidak halal) atau karena cara mencucinya tidak betul atau tidak menurut syariat, sehingga tetap najis (tetap tidak halal).
3. Jangan memakan daging yang disembelih secara tidak halal dan membersihkannya tidak menurut syariat.
4. Jangan memakan makanan yang dibeli dengan uang yang haram (sekalipun makanan itu halal). Uang yang haram contohnya uang suap, uang riba, uang curian dan tipuan.
5. Jangan kita memakan makanan dari usaha yang haram seperti riba, pelacuran, judi, dan lain-lain.

Makanan syubhat ialah makanan yang kita ragukan halal atau haram dan uang syubhat ialah uang yang sumbernya kita ragukan halal atau haram. Makanan dan uang yang syubhat itu wajib dielakkan supaya kita berpeluang memperoleh kejernihan batin untuk mengenal Allah dengan pengenalan yang sebenarnya.

Sekarang ini banyak makanan di restoran yang menyalahgunakan perkataan 'HALAL' dan 'ISLAM' sebagai tanda perniagaan mereka. Kita harus berhati-hati juga sebab musuh Islam telah menyalahgunakan kata-kata 'HALAL' dan 'ISLAM' itu untuk keuntungan perut dan kantong mereka saja. Mereka sama sekali tidak takut pada Allah dan tidak ingin untuk mencari keredhaan-Nya.

Makan makanan yang halal tetapi berlebihan juga menjadi satu faktor penentu kepada corak hati kita.

Sabda Rasulullah SAW : Terjemahannya : Wadah yang paling dibenci oleh Allah adalah perut yang penuh dengan makanan yang halal.

Allah benci kepada perut yang penuh dengan makanan sebab perut yang penuh itu akan melemahkan kegiatan hati sehingga tidak kuat untuk memandang pada alam gaib.

Bila hati lemah maka manusia menjadi lalai dan malas. Malas beribadah dan mudah terjebak dalam maksiat. Atas dasar itulah para salafussoleh mengurangi porsi makan mereka.

Rasulullah SAW selalu melatih perutnya untuk berada dalam keadaan lapar. Beliau pernah meletakkan batu di perut dan kemudian mengikat perutnya dengan kain agar tidak terasa kekosongan perut yang memang kosong. Beliau jarang berada dalam keadaan kenyang. Jika satu hari kenyang, maka tiga hari lapar. Beliau selalu berpuasa satu hari, kemudian satu hari lagi berbuka.

Begitu pula cara hidup yang ditempuh oleh Nabi Sulaiman a.s yang dikenal sebagai orang kaya-raya. Beliau selalu berpuasa dan hanya memakan roti kering dan air putih. Nabi Yusuf a.s pun ketika menjadi menteri di Mesir melakukan sehari berpuasa dan sehari berbuka. Bila ditanya mengapa Beliau berbuat begitu, jawabnya, "Di hari aku lapar, aku dapat merasa bahwa aku adalah hamba yang memerlukan pertolongan Allah. Di hari aku kenyang maka aku dapat bersyukur pada Allah SWT yang memberikan rezeki."

Begitulah cara hidup Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, orang-orang muqarrobin dan orang-orang soleh. Mereka berjuang melawan nafsu untuk membersihkan hati supaya merasa diri sebagai hamba Allah yang lemah dan hina dina. Cara hidup mereka itulah yang wajib kita contoh. Kita mesti senantiasa berperang dengan nafsu yang selalu mengajak kita lalai dari Allah.

Mari kita obati hati kita dengan cara mengurangi makan. Langkah-langkah praktis yang mesti diambil untuk mengurangi makan di antaranya ialah :

1. Hidangan makanan kita janganlah lebih dari dua jenis lauk. Itulah amalan Sayidina Umar. Beliau tidak makan dengan lebih dari dua jenis lauk. Sebab bila jenis lauk sudah bermacam-macam nafsu kita bertambah besar untuk merasakan semua jenis lauk.
2. Makanan itu sebaiknya sederhana, jangan terlalu enak. Sebab kalau terlalu enak, kita tidak mampu mengawal nafsu untuk makan berlebihan.
3. Jangan menyimpan berbagai kelebihan makanan dalam rumah, sebab bila makanan tersedia maka kita senantiasa berfikir untuk makan. Sebaliknya kalau tidak ada simpanan makanan, nafsu tidak akan mengajak kita berfikir untuk makan.
4. Coba memperbanyak puasa sunat seperti di hari Senin dan Kamis atau paling kurang tiga hari dalam sebulan.

Harus kita fahami bahwa langkah-langkah di atas adalah untuk membersihkan hati dan membuat hati kita merasa menjadi hamba Allah yang lemah dalam segala masalah kita.

b. Pandangan dan Pendengaran yang Haram

Kita telah sepakat bahwa : "Dari mata turun ke hati." Artinya hasil dari pandangan (termasuk pendengaran) bukan sekedar terasa di mata dan telinga tetapi akan bersambung dan berkesan di hati. Kalau apa yang kita pandang dan dengar itu baik, maka hati kita akan menerima kebaikannya. Sebaliknya kalau yang kita pandang dan dengar itu maksiat dan mungkar (haram), maka hati kita akan berisi kejahatan dan kemungkaran itu.

Hati yang senantiasa menerima pandangan dan pendengaran yang mungkar akan menjadi hati yang gelap dan pekat, buta dari melihat keagungan Allah. Hati itu tidak lagi merasa takut pada Allah, bahkan cinta dan rindu pada Allah SWT akan hilang.

Saya rasa kita semua tentunya memiliki pengalaman pribadi terhadap hal itu. Kalau setiap hari hati kita terisi dengan zikrullah, bacaan Al Quran, puasa, shalat sunat, membaca kitab dan mendengar pengajian agama, hati kita akan lembut, terasa indah dalam beribadah kepada Allah, rindu kepada kebaikan, benci dan takut kepada dosa.

Tetapi kalau setiap hari hati kita isi dengan program TV, berkata-kata kosong, mengumpat dan mencaci, membaca majalah hiburan yang penuh maksiat, mendengar lagu-lagu pop, maka kita akan menjadi malas beribadah, memandang kecil tentang cara hidup sunnah, tidak ada rasa takut dengan Allah, tidak membesarkan Allah apalagi untuk rindu pada-Nya, tidak suka pada pemuka agama dan lupa pada Akhirat. Hati kita menjadi cinta kepada dunia dengan segala hiburannya. Hati selalu ingin lepas, bebas tanpa disekat oleh hukum Islam, malas berjuang dan berangan-angan, serta ingin hidup lebih lama lagi.
Itulah bukti-bukti yang menunjukkan bahwa tindakan lahir, pendengaran dan penglihatan yang haram akan membuat hati kita buta kepada kebenaran.

Allah berfirman : Terjemahannya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercantum (benih) yang akan Kami mengujinya (dengan perintah dan larangan) karena itu Kami menjadikan dia mendengar dan melihat. (Al Insaan : 2)

Tujuan Allah memberi kita mata dan telinga adalah untuk mencari dan mengenal pencipta kita yaitu Allah SWT. Selain itu supaya kita sadar untuk berbakti dan menurut perintah-Nya. Firman-Nya : Terjemahannya : Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah Aku. (Adz Dzaariyat : 56)

Kita mesti merasa bahwa diri kita adalah sebagai hamba dalam melaksanakan perintah suruhan dan larangan dari Allah. Yang penting adalah rasa kehambaan. Ibadah yang sebenarnya adalah yang berasal dari rasa kehambaan. Kalau waktu beribadah itu kita tidak merasa hina dan tidak merasa hamba, tetapi merasa besar diri, sombong, marah, dengki, maka amalan lahir itu bukan lagi dinilai ibadah. Sama halnya dengan seorang kuli yang menghadap tuannya dengan rasa besar diri, dengan bertolak pinggang. Bukankah lebih baik bila ia tidak menghadap, sebab tentu akan menimbulkan kemarahan tuannya.
Hidup bukan untuk dunia tetapi hidup untuk Allah dan untuk mencari bekal kembali ke Akhirat. Untuk tujuan itulah kita dikaruniakan Allah pendengaran dan penglihatan. Gunakanlah keduanya sebaik mungkin sebagai alat untuk sampai kepada tujuan yang diredhai-Nya.

Mari kita obati hati kita dengan menjaga pandangan dan pendengaran hanya kepada yang dapat mengingatkan kita kepada Allah, merasa takut pada-Nya dan untuk berbakti pada-Nya.
Langkah-langkah yang sebaiknya diambil di antaranya ialah :

1. Banyakkan membaca Al Quran dan terjemahannya, hadist dan kitab-kitab serta buku-buku agama termasuk majalah dan risalah yang berunsur dakwah. Dalam waktu yang sama, elakkan dari membaca buku-buku khayalan, majalah hiburan dan berita-berita yang jauh dari kebenaran.
2. Selalu mengunjungi mesjid, tempat pengajian agama, majelis dakwah, tahlil dan zikrullah serta mengelak dari tempat-tempat maksiat, acara-acara yang liar (pergaulan bebas) dan keluar rumah tanpa tujuan, sebab di luar banyak pandangan dan pendengaran yang membawa kepada maksiat. Juga kita mengelak dari bergaul dengan kawan yang mengajak kita kepada maksiat.
3. Mendatangi orang-orang soleh, sebab dengan melihat mereka, dapat memberi Kekuatan.
4. Ingat mati, karena selalu mengingat mati akan melembutkan hati.
5. Elakkan dari menonton program TV yang tidak berfaedah. Sekali kita biarkan mata dan telinga kita memandang dan mendengar perkara yang dibenci oleh Allah, maka selama itu kita biarkan nafsu menjadi raja di hati kita sehingga kita lalai dan tidak takut kepada penglihatan dan pengawasan Allah. Lebih baik kita tidur daripada menonton TV sampai larut malam. Hasilnya kita bisa bangun dengan segar untuk menyembah Allah dan mendekatkan hati pada-Nya. Kalau hati kita merasa sama saja antara melihat maksiat atau tidak, itu tandanya hati kita sudah rusak dan jauh dari Allah.

Itulah di antaranya langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjernihkan batin kita. Perlu diingat bahwa langkah-langkah itu mesti diperjuangkan sungguh-sungguh dan terus menerus.

Kita jangan cepat jemu atau mudah terpengaruh dengan bujukan nafsu liar kita. Dan janganlah kita mengharap untuk memperoleh hasilnya dalam jangka waktu yang singkat. Sebab menurut pengalaman orang-orang yang telah menempuh jalan itu, waktu paling singkat untuk memperoleh hati yang bersih (taraf kerohanian yang tinggi) melalui mujahadah melawan hawa nafsu (mujahadatunnafsi) adalah 20 sampai 30 tahun lebih.

Waktu yang akan kita tempuh, sesuai dengan waktu yang kita gunakan untuk maksiat. Sejak dalam perut ibu, kita sudah menerima makanan yang tidak jelas halalnya. Setelah lahir pun kita berada di tengah-tengah maksiat dan macam-macam kemungkaran. Hati kita sudah gelap pekat dengan karat-karat dosa yang kita lakukan secara sadar atau tidak. Jadi memang sudah selayaknya kalau kita korbankan 20-30 tahun umur kita yang akan datang untuk membersihkan hati nurani kita. Mudah-mudahan di akhir umur kita, dapat kita rasakan kebersihan hati dan keselamatan dari mazmumah. Mudah-mudahan kita dapat menghadap Allah membawa hati yang selamat.

Firman Allah :

Terjemahannya : Di hari itu (hari kita meninggal dunia) tidak berguna lagi harta dan anak kecuali mereka yang menghadap Allah membawa hati yang selamat. (Asy Syuara’: 88-89)

Apabila ruh kita sudah bersih dan sudah kembali pada fitrahnya semula (sewaktu di alam ruh), maka kita akan merasakan bermacam-macam pengalaman batin yang luar biasa. Tapi hal itu juga tergantung kepada taraf kebersihan ruh yang dapat kita capai. Ada dua peringkat ruh yang bersih yaitu :

1. Ruh yang terlalu bersih (orang yang Mukasyafah)
Biasanya dicapai oleh muqarrobin. Ruh itu dapat menembus hijab antara alam dunia dan malakut dan dapat melihat segala rahasia-rahasia batin manusia.

Hal-hal yang biasanya oleh orang biasa dilihat di alam mimpi maka mereka dapat melihatnya di waktu sadar. Contohnya : kalau ada seseorang yang sifat batinnya seperti anjing maka orang itu akan terlihat oleh mereka seperti anjing. Kalau orang biasa mendapat ilmu dengan belajar maka mereka memperoleh ilmu melalui ilham.

2. Ruh yang bersih
Tingkatan itu dapat dicapai oleh orang-orang soleh. Ruh mereka dapat mengesan rahasia-rahasia batin hanya melalui mimpi-mimpi yang benar dan rasa hati yang benar dan tepat dengan kehendak Allah. Mereka tidak dapat melihatnya secara nyata, sebab hijab pada diri mereka tidak terangkat semua. Allah menceritakan hal itu dalam hadist Qudsi, firman-Nya yang bermaksud : Barang siapa yang memusuhi wali-Ku (orang yang setia pada-Ku) maka Aku mengisytiharkan perang terhadapnya. Dan tiada amal seorang hamba-Ku yang bertakwa (yang beramal) pada-Ku yang lebih Kucintai daripada dia menunaikan semua yang Kufardhukan ke atasnya. Dan hambaKu yang senantiasa bertaqarrub kepadaKu dengan nawafil (ibadah sukarela) sehingga Aku mencintainya, maka jadilah Aku seolah-olah sebagai pendengarannya yang ia mendengar dengannya dan sebagai penglihatannya yang ia melihat dengannya dan sebagai tangannya yang ia bertindak dengannya dan sebagai kakinya yang ia berjalan dengannya.

Dan andaikata ia memohon pasti akan Kuberi padanya. Dan andaikata ia berlindung kepada-Ku pasti akan Kulindungi.

Rasulullah SAW bersabda : Terjemahannya : Takutilah olehmu firasat (pandangan tembus) orang-orang Mukmin karena ia memandang dengan cahaya Allah. (Riwayat At Tarmizi)


Jangan Sepelekan Gizi Pepaya!

KOMPAS.com  - Meski semakin banyak jenis dan ragam buah impor, pepaya tetap populer di Indonesia. Selain murah, zat gizi yang dikandungnya pun lengkap. Biji, daun, batang, dan akarnya sangat bermanafaat sebagai obat.

Pada tahun 1992, The Center for Science in the Public Interest (CSPI) di Washington AS meneliti manfaat kesehatan dari 40 jenis buah. Penilaian didasarkan pada sumbangan dari sembilan jenis vitamin, potasium, dan serat pangan yang terkandung pada masing-masing buah terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG).

Dari penilaian tersebut, pepaya telah ditetapkan sebagai buah yang paling menyehatkan, kemudian disusul oleh cantaloupe, stroberi, orange, dan tangerine.
Hasil penelitian CSPI tersebut tentu sangat menggembirakan. Sebab, selain bergizi dan menyehatkan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi pepaya sebagai buah idola.

Buah pepaya matang sangat unggul dalam hal betakaroten (276 mikrogram/100 g), betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 g), serta lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 g). Betakaroten merupakan provitamin A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh untuk menangkal serangan radikal bebas.

Vitamin A yang diperoleh dari 100 g buah pepaya matang berkisar antara 1.094-18.250 SI, tergantung dari varietasnya. Sementara betacryptoxanthin, lutein, dan zeaxanthin lebih banyak berperan sebagai antioksidan untuk mencegah timbulnya kanker dan berbagai penyakit degeneratif.

Sumbangan vitamin yang sangat menonjol adalah vitamin C (62-78 mg/100 g) dan folat (38 mikrogram/100 g). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram.
Serat pepaya sangat dikenal manfaatnya dalam memperlancar proses buang air besar (BAB) dan mencegah sembelit. Satu potong pepaya berukuran 140 gram mampu memberikan sumbangan vitamin C sebanyak 150 persen dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari (AKG), serta sumbangan serat sebanyak 10 persen dari AKG.

Komposisi mineral pada buah pepaya matang sangat bagus, yaitu dominan potasium (257 mg/100 g) dan sangat sedikit sodium (3 mg/100 g). Rasio potasium terhadap sodium yang tinggi sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya hipertensi.
Mineral lain yang terkandung dalam jumlah lumayan adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, zinc, dan selenium. Keunggulan lain dari buah pepaya adalah rendah lemak, tanpa kolesterol, rendah sodium.   

Batang, Daun, Biji, dan Akar
Selain buah, bagian lain dari tanaman pepapa pun banyak manfaatnya. Sari akar tanaman pepaya misalnya, dapat digunakan sebagai obat penyakit kencing batu, penyakit saluran kencing, dan cacing kremi. Biji pepaya dapat digunakan sebagai obat penyakit cacing kremi.

Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah tersebut merupakan sumber enzim papain, yaitu suatu enzim proteolitik (pemecah protein). Sering digunakan sebagai pengempuk daging (meat tenderizer), yaitu untuk memecah serat-serat daging yang alot menjadi empuk.

Selain itu, papain juga digunakan pada industri minuman (sebagai penjernih bir dan anggur), industri farmasi, industri kosmetik, industri tekstil dan kulit (sebagai penyamak), serta sebagai pembersih limbah.

Perasan daun pepaya muda mengandung alkaloid berasa pahit yang konon berkhasiat sebagai obat penyakit malaria, penurun demam, penurun tekanan darah, dan pembunuh amuba. Daun pepaya muda dapat diolah menjadi buntil, urap, atau lalap rebus.

Bagian dari pepaya yang paling populer adalah buah matang. Buah tersebut dapat dinikmati sebagai dessert, yaitu buah segar yang dimakan dengan cara dikerok memakai sendok atau berupa potongan-potongan berbentuk dadu. Campuran buah pepaya masak dengan susu, yoghurt, atau orange juice yang diblender akan menghasilkan smoothie yang lezat.

Campuran buah pepaya dengan melon, pisang, nanas, stroberi, jeruk, dan kelapa muda akan menghasilkan salad buah yang berwarna-warni menyegarkan. Buah pepaya matang dapat diolah menjadi jus, dodol, selai, jeli, serta hancuran buah untuk dressing dan marinade.

Tabel. Komposisi gizi buah pepaya masak, pepaya muda, dan daun pepaya per 100 gram

Zat Gizi
Buah pepaya masak
Buah pepaya muda
Daun pepaya
Energi (kkal)
46
26
79
Protein (g)
0,5
2,1
8,0
Lemak (g)
0
0,1
2,0
Karbohidrat (g)
12,2
4,9
11,9
Kalsium (mg)
23
50
353
Fosfor (mg)
12
16
63
Besi (mg)
1,7
0,4
0,8
Vitamin A (SI)
365
50
18.250
Vitamin B1 (mg)
0,04
0,02
0,15
Vitamin C (mg)
78
19
140
Air (g)
86,7
92,3
75,4

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

Prof Dr. Ir Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor

Sumber : Kompas.com

Daun Pepaya, Sumber Serat Pangan

KOMPAS.com - Daun pepaya, walaupun rasanya pahit, dapat dioleh menjadi masakan yang enak. Cukup banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam daun berwarna hijau itu. Dibandingkan dengan daging buahnya, kandungan vitamin A dan C daun pepaya jauh lebih tinggi.

Komponen lain yang menonjol pada daun pepaya ini adalah serat pangan. Berikut ini beberapa manfaat serat daun pepaya:

1. Konsumsi serat pangan yang tinggi (terutama dari daun pepaya) akan memengaruhi mikroflora usus sedemikian rupa, sehingga tidak menghasilkan senyawa karsinogenik penyebab kanker.

2. Serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan ekskresi asam empedu dalam tinja. Hal tersebut akan menurunkan ketersediaan lemak dan kolesterol, sehingga dapat mencegah aterosklersosis dan penyakit jantung.

3. Serat pangan dapat mencegah sembelit. Di dalam saluran cerna, serat mampu menyerap air dalam jumlah cukup besar, sehingga massa tinja menjadi lunak dan tekanan dalam usus besar berkurang.

4. Serat pangan dalam daun pepaya sangat baik untuk menunjang program diet. Diet dengan makanan tinggi serat akan sangat membantu program penurunan berat badan. Serat pangan mempunyai kemampuan menyerap air yang cukup tinggi sehingga dapt mengingat zat-zat gizi yang teleh disederhanakan oleh enzim pencernaan.

Zat-zat gizi yang larut dan terikat pada serat, selanjutnya akan dikeluarkan melalui tinja. Keadaan tersebut mampu mengurangi ketersediaan zat-zat gizi bagi tubuh, sehingga dapat menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.

5. Serat pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga mengurangi ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meredam kenaikan glukosa darah dan menjadikannya tetap terkontrol.

Sumber : Kompas.com

Darah Makin Sehat Berkat Stroberi

KOMPAS.com – Berbicara tentang buah stroberi, kebanyakan dari kita lebih sering mengaitkannya dengan asmara, gairah atau libido seksual. Buah yang pertama kali ditemukan di Cile ini memang kaya akan vitamin C dan A. Bahkan jika dibandingkan jeruk, kandungan vitamin C pada stroberi jauh lebih banyak.

Belum lama ini, para ahli menemukan lagi manfaat lain dari stroberi yakni, untuk meningkat kapasitas antioksidan dalam darah. Para peneliti di Universitas Politeknik Marche (UNIVPM)  di Italia dan Universitas Granada (UGR) di Spanyol menemukan, stroberi dapat meningkatkan respon sel darah merah untuk mengatasi stres oksidatif yang merupakan akar penyebab beberapa penyakit.

Penelitian melibatkan sejumlah relawan yang diminta untuk mengonsumsi 500 gram stroberi untuk jangka waktu dua minggu. Sampel darah mereka dikumpulkan setelah hari ke- 4, 8, 12 dan 16. Laporan pengujian menunjukkan, asupan harian buah ini dapat meningkatkan kekuatan antioksidan plasma darah sekaligus meningkatkan kemampuan perlawanan sel-sel darah merah terhadap stres oksidatif.

Para peneliti menjelaskan, jenis tertentu buah stroberi benar-benar dapat membantu dalam memerangi stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya.

Akibatnya, intesitas proses oksidasi sel-sel tubuh normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan yang lebih banyak. Literatur medis membuktikan bahwa stres oksidatif adalah penyebab utama penuaan dini.

Sumber : Kompas.com

Jus Stroberi Cegah Plak Gigi

KOMPAS.com - Jus buah stroberi bukan hanya segar dan sehat untuk dinikmati. Namun di balik kesegaran dan rasanya yang khas, stroberi juga bermanfaat bagi kesehatan mulut dan gigi.

Menurut peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rahmi Ayu Budi Amalia,  jus stroberi memiliki kandungan zat-zat penting yang dapat membantu mencegah pembentukan plak gigi pemicu penyakit gigi dan mulut.

"Kandungan bahan pemanis alami berupa xylitol dan polifenol pada stroberi terbukti mampu mengurangi kolonisasi `streptococcus mutans` yang bisa menghambat aktivitas enzim sehingga mampu mencegah pembentukan plak," katanya saat memaparkan hasil penelitiannya di Yogyakarta, Senin (28/3/2011) kemarin.

Menurut hasil risetnya, kata Rahmi, konsumsi jus stroberi berpengaruh signifikan dalam menurunkan indeks plak gigi.  Secara umum stroberi mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Mineral potensial yang terkandung didalamnya adalah kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, potassium, selenium, vitamin C, dan asam folat.

"Stroberi juga terbukti memiliki aktivitas antioksidan dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggur merah, lima kali lipat dari apel dan pisang, dan sepuluh kali lipat dari semangka," katanya.

Jadi, menurut dia, stroberi sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia, termasuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat mencegah penyakit gigi dan mulut.

Ia mengatakan, plak adalah penyebab utama yang memicu munculnya penyakit gigi dan mulut, diantaranya karies (gigi berlubang), calculus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), dan periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).

"Mengingat pembentukan plak merupakan proses yang tidak dapat dihindari, maka mengurangi akumulasi plak menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Salah satunya dengan mengonsumsi jus stroberi," katanya.

Dengan meminum jus stroberi, rasa asamnya akan merangsang sekresi saliva dalam jumlah tinggi sehingga saliva menjadi lebih encer dan viskositas saliva pun menjadi lebih rendah.

"Akhirnya, plak gigi dapat dikurangi sehingga munculnya penyakit gigi dan mulut juga dapat dicegah," kata mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.

Sumber : Kompas.com

Kepemimpinan Perempuan Dalam Hadist

Dari Abu bukrah bahwasanya Nabi SAW pernah bersabda : Tidak akan bahagia suatu kaum yang di perintah oleh seorang perempuan" (HR.Bukhori dan Nasa'i)

Pemahaman dari kaum awam terhadap hadist ini, bahwa hadist ini masih umum yang masuk dalam berbagai jenis kepemimpinan seperti dalam pemerintahan, mereka kaum awam ini mengharamkan pemerintahan perempuan   (suatu pekerjaan atau perbuatan) atau sesuatu dimana terdapat kemaslahatanya kaum muslimin walapun kemaslahatan itu kecil yang membawa kepada kebaikan seperti tata administrasi dalam lembaga pendidikan anak, dan pembelajaran profesi/mengajar, sebagai profesi seorang perempuan dan bermacam-macam yang lain seperti ahli kesehatan di rumah sakit dan kepala organisasi perempuan dan tata administrasi tata sekolah perempuan dan sebagainya.

Melihat dari sebab turunnya hadist tersebut, dapat dipahami yang dimaksud "al-wilayah" pada hadist tersebut yaitu menjelaskan dalam masalah pemerintahan seperti yang dimaksud oleh Nabi SAW dalam hadist tersebut, dari Abu Bukrah berkata:  saya mengambil faidah atas sabda Rasuslullah SAW pada hari peperangan jamal setelah saya mendekat dengan para shahabat pada perang jamal tersebut, dan saya ikut dalam peperangan itu, kemudian Abu Bukrah berkata atas apa yang telah disabdakan Rasululllah bahwa  Orang-orang Persis itu kini telah di perintah oleh Ratu, Rasulullah SAW bersabda:" Tidak akan bahagia suatu kaum yang di perintah oleh seorang perempuan"

Sebab turunnya hukum tersebut itu karena kepemimpinan yang besar seperti pemerintahan, dan hal-hal yang menyangkut kepada maslahat orang banyak, seperti kepala negara, kepala pemerintahan , Hakim, Panglima dalam peperangan dan jihad dll. Yang terdapat pada kata "ملكوا"  oleh karena itu para ahli fikih itu berpegangan pada hadist ini karena pemerintahan Persia yang di pimpin oleh putri kisra yang bernama "Buron" merupakan pemerintahan yang besar dalam menjalankan roda pemerintahan.

Imam Al Bughawi mengatakan  para ulama itu sepakat kalau seorang perempuan itu kurang bagus/baik untuk  menjadi seorang qadi(hakim)/imam. Karena seorang imam itu membutuhkan atau mengharuskan keluar untuk menegakkan jihad dan menagakkan maslahah orang banyak, dan seorang qadi itu mengharuskan dia tampil keluar untuk memutuskan suatu perkara/problema dan perempuan itu merupakan aurat yang tidak bagus untuk keluar dan lemah dalam menegakkan beberapa kejadian perkara. 

Syarah dari Kitab : Qawa'id Al-Ijtihad fi Fiqh Tanzil An-Nusus As-Syar'iyah . Pengarang : Dr. Hasan Al-'alami

13 Jun 2011

Tiga Tahun Silam

Masih hangat ingatan tiga tahun silam pertama kali menginjakkan kaki di tanah maghribi, seolah masih membekas di lantai setiap pijakan kaki yang melangkah itu. menunggu dalan dinginya pagi casablanca di musim dingin, menunggu seorang pahlawan yang akan mengantarkan kami ke markas  prajurit pencari ilmu di tanah baru baru ini.

Masih teringat untuk pertama kali mensruput kopi dalam cangkir kecil mungil yang akan manghangatkan tubuh kami karena dinginnya kala itu.selesai berbingcang dan siap menuju ke markas,, liat bon kopi dengan harga 12 dirham per cangkir.

Dalam perjalanan dalam kereta yang nyaman, masih terngiang harga kopi tadi, dalam hati sambil menghitung " 1 dirham = 1200 rupiah, jadi 12 dirham=14400 rupiah" dengan heran dan bergumam satu cangkir kecil kopi harganya segitu.

Keluguan berfikir dari awal itu terus mengikuti satu tahun awal di Maghribi ini, setiap harga sesuatu di kalikan nilai tukar rupiah. Namun hal ini membawa dampak positif sehingga tidak terlalu konsumtif dan tetap hemat.

Maklum tahun pertama yang harus rela hidup dalam kesabaran untuk tetap menjalaninya.

Banyak orang yang mengikuti kisah tiga tahun lalu hingga mereka banyak peduli terhadap kami.

Hingga nikmat terbesar itu pun menghampiri dalam keputus asaan yang mulai dalam. Cita-cita itu tidak lari dari orang-orang yang sabar dalam setiap langkahnya.

Tuhan maha menolong terhadap mereka yang terus mengangkat  tangannya untuk memohon dan menjatuhkan tubuhnya untuk mengakui kebesaran-Nya.

Doreh rabat
au Kenitra, 13 Juin 2011

Pagi tadi...


Jarum pendek yang ada pada jam kotak itu menunjuk angka enam lebih sedikit, mata yang mulai melihat dengan berat menggerakan alis yang masih tertutup rapat. dengan sedikit kaget ku ingat "Innalillah, aku belum shalat subuh"

Dengan cepat ku berlari ke kamar kecil untuk mengambil air wudlu, tanpa melihat dan cahaya yang masih remang-remang, ku melihat sesuatu didepanku yang tak sengaja keseruduk tepat di jidatku.

"Gedubrakkkkkk...." ku kaget hampir terjatuh kebelakang.

Cepat-cepat ku berjalan kembali menuju ke kamar kecil sambil memegang jidat yang agak menonjol dikit karena pintu itu.

pukul enam lewat tiga puluh ku selesai sholat subuh. dan tak lupa ku beristighfar dalam hati dan mengingat-ingat kejadian pagi tadi dan bergumam dalam hati.

"ini kecerobohanku begadang malam tadi, hingga ku telat bangun pagi, mungkin itulah teguran kecil karena ku lupa diri"

Kenitra, 13 Juni 2011

3 Jun 2011

Ultah, Kenapa Mesti Berbahagia..????

22 tahun yang lalu, ku teringat bayi kecil yang masih lemah dalam dekapan hangat sang ibu, jeritan tangis bayi kecil itu membuat orang-orang disekelilingnya tersenyum bahagia, tangan kecil yang masih mengepal, dan tubuh mungil yang imut terbalut kehangatan selimut, begitu cerita yang ku dengar dari kakak-kakakku tentanng diriku.

Masa kecil ku berlalu dengan kehangatan bersama dua kakak laki-laki dan empat mbakku. karena ku yang paling kecil, semua perhatian membuatku bahagia. hingga ku ditemani oleh dua adik perempuanku. dan kini saatnya ku yang menaruh perhatian buat adik2ku yang ku sayangi.

Hingga waktu berjalan begitu cepat, ku duduk di bangku MAN. disana selama tiga tahun kulalui hari-hariku dengan kebersamaan, dengan keindahan, canda dan tawa dengan sahabat-sahabat yang takkan pernah kulupakan, karena merekalah yang telah banyak mengajariku, dari mereka ku menyerap bagaimana ku harus ada dan untuk apa aku ada.

namun sekali lagi ku melihat waktu yang terus  berlalu, ku harus terpisahkan dari sahabat-sahabatku itu, kini ku pindah di dunia yang jauh diujung barat afrika, tempat matahaari terbenam, memulai kehidupan dengan kemandirian dan kedewasaan, menguji kesabaran dan kemampuan. dalam kesepian dan kesunyian seperti dalam pertapaan sanng sufi. Dan ternyata disinilah ku menemukan jalan hidupku yang baru. ke menemukan kembali sahabat-sahabat yang mengenalku, yang peduli satu sama lain, ku menemukan kelurga baru, keluarga yang tidak mengenal suku dan budaya, adat dan bahasa.

Ku sadar, ketika ku melihat waktu kembali, pasti kita akan menemukan lagi langkah hidup kita, tujuan hidup kita. ntah dimana kita akan terdampar setelah ini.

22 tahun, bukanlah hal yang pendek, namun setelah kita menjalani serasa cepat sekali. dan ku sadar semakin banyak waktu  yang kulalui, semakin dekatlah pintu yang menunggu kita, yang mana setiap orang pasti melaluinya.

Harapan dan doa senantiasa di panjatkan untuk kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang, renungan tak lupa dituangkan untuk muhasabatun nufus yang perlu diingat.

Hari ini ada yang bertambah dan ada yang berkurang.
Bertambah, ya aku bertambah tua.
Berkurang, ya jatah umurku di dunia ini semakin berkurang.
Orang bilang "menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah sebuah pilihan".

Sebenarnya hari ini tidak ada yang spesial - bahkan terbilang sama - seperti hari - hari lainnya. Hanya saja hari ini banyak teman dan rekan yang memberi selamat ulang tahun,

Kembali aku merenung, apa saja yang sudah kulakukan di tahun lalu dan apa yang akan kulakukan di tahun depan.

Sejenak aku ingat sebuah filosofi :

MENIRULAH PRIBADI ORANG KAMU KAGUMI,
KARENA MENIRU ADALAH JALAN  TERPENDEK UNTUK MENJADIKAN DIRI  KAMU SAMA DENGAN PRIBADI YANG KAMU  KAGUMI.
(Mario Teguh)

Kali ini, ijinkan aku meniru Mario saat berulang tahun, yakni menyampaikan perenungan singkatku atas hidupku, semoga dapat memberikan kekuatan bagi yang merasa lemah, jalan bagi yang merasa buntu, dan harapan bagi yang merasa hilang harapan.

Pada hari ulang tahun yang tak lain adalah jatah hidup kita sudah dikurangin oleh sang Pemilik ruh dan raga ini.jatah oksigen dikurangin dan semuanya juga sudah berkurang. Ini berarti kita semakin dekat dengan kematian dan calon mayit..iya...kita semakin dekat dengan alam barzah.

Banyak orang yang sebenarnya tau akan makna hari itu,tapi karena dunia adalah segalanya baginya maka dia lupa klo dia sebentar lagi akan "pulang kampung" halaman yang sesungguhnya.Bukankah klo pulang kampung kita harus ada bekal?
apakah kita sudah mempersiapkannya?

ada sebagian orang yang sudah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari agar mereka tidak ketinggaln kereta dan tidak menyesal dikemudian hari yang dimana pada saat itu tidak ada lagi kesempatan untuk kedua kalinya.

Bukankah kita harus bersyukur dengan adanya ultah kita jd semakin dekat dengan mati? dan dengan adanya ULTAH berarti Allah udah ngasi kita kesempatan sampai saat ini? tapi apakah kita sudah memamfaatkannya? apakah kita sudah mempersembahkan yang terbaik? sudahkah?apakah kita akan selalu minta dipanjangkan umur?Padahal umur kita sudah ditetapkan dan tidak akan diundur-undur lagi?

Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan.
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya,
sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya.


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes