Ramadhan tidaklah cuma soal berpuasa sepanjang hari dan berbuka saat matahari terbenam. Bagi banyak orang, Ramadhan adalah perjalanan sebulan penuh menuju pencerahan spiritual dan latihan berdisiplin dan rendah hati. Di bulan ini kaum Muslim menahan diri dari bergosip, berkata kotor, amarah, berhubungan seks (saat berpuasa) dan berpikir negatif, sembari tetap menjalankan rutinitas sehari-hari mereka.
Perjalanan itu berbeda tidak saja antara satu orang dengan orang lainnya, tapi juga antara satu negara dengan negara lainnya. Sebagian merasa khawatir dengan lingkungan yang ada ketika menjalankan ibadah puasa, sementara yang lain merasakan suasana yang lebih tenang dan khusyuk. Dan di seluruh dunia, aspek spiritual dan kultural Ramadhan terbaur dalam cara yang berbeda-beda.
|
Menara Koutoubia dilihat dari sahah Djemaa el Fna, Marrakech |
Di Rabat, Maroko, bulan Ramadhan tidak saja hanya dengan terjadi pergeseran kebiasaan makan dan rutinitas harian orang-orang, tapi juga ada perubahan suasana. Orang-orang merasa lebih sadar akan hubungan mereka dengan Tuhan dan manusia lainnya dengan seringnya mereka melakukan salat, berdoa dan bersedekah.
Bagi banyak orang, Ramadhan adalah pengalaman spiritual dan kultural sekaligus. “Bagi saya Ramadhan adalah bulan ibadah, di bulan ini sehari bisa lebih dari dua juz al-quran selesai di baca”. “begitu pula dengan teman-teman pelajar indonesia yang kini tinggal di asrama selama musim liburan, terjadi perubahan suasana spiritual pada mereka.”
Dan ada suasana sibuk di mana-mana: “Pasar-pasar lebih ramai diwaktu sore dan penuh orang saat jelang waktu berbuka. Masjid-masjid penuh saat waktu salat.
Ramadhan tahun ini berlangsung di bulan Agustus yang termasuk pada bulan-bulan di musim panas, sehingga lama waktu puasa mencapai 17 jam. Sama seperti biasanya, Ramadhan membawa semangat kedamaian, rahmat dan kebahagiaan. Selama sebulan, Ramadhan membawa kaum Muslim di seluruh Maroko ke suasana hening dan spiritualitas.
“ Bagi kebanyakan orang Maroko, bulan suci ini adalah kesempatan untuk menyucikan diri mereka melalui pengendalian nafsu, untuk memperkuat jiwa mereka dengan menyegarkan hubungan mereka dengan Tuhan dan mengevaluasi diri agar bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Suasan spiritual yang paling kentara adalah ketika malam menjelma, orang-orang pergi ke Masjid untuk menunaikan shalat tarawih. shalat tarawih yang mengikuti madzhab Imam Maliki dengan delapan raka'at di awal malam setelah shalat Isya dan delapan raka'at lain dengan shalat witir di akhir malam sebelum terbit fajar. setiap kali shalat tarawih satu juz ayat selesai di baca, hingga di akhir ramadhan akan khatam tiga puluh juz dari Al-Qur'an .
Ramadhan adalah saat menengok ke luar dan ke dalam diri kita. “Ramadan adalah waktunya orang-orang mengunjungi keluarga mereka dan sama-sama berbagi makanan lezat.
“Makanan khas, seperti harira (sup tomat dan bumbu-bumbu khas Maroko), chebekia (roti goreng oles madu) dan sellou (gula-gula dari kacang almond dan biji wijen), adalah sajian yang populer di bulan suci ini. Banyak orang menghabiskan waktu malam mereka di luar rumah, berjumpa teman di kafe, atau menonton acara-acara baru di televisi. Anak-anak khususnya senang dengan baju-baju baru untuk Idul Fitri, hari raya yang menandai akhir Ramadan.”
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.