2 Jan 2010

Hikmah Tolong-Menolong

Kehidupan manusia di seluruh pelosok alam ini tidak dapat lari dari suasana dan keadaan yang berbeda-beda, yaitu ada yang kaya, miskin, kuat dan lemah, ada yang sehat dan ada yang sakit, ada pula yang tua dan ada pula yang masih muda, ada yang alim dan ada yang jahil. Golongan-golongan ini senantiasa berhajat dan saling memerlukan antara satu sama lain.

Sebab itulah agama Islam sangat menggalakkan kepada umatnya baik laki-laki ataupun perempuan supaya memberi pertolongan karena perbuatan itu merupakan suatu kemuliaan yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dan jadikanlah pertolongan itu sebagai satu sifat kebiasaan dalam pergaulan.. Sesungguhnya Islam amat menggalakkan umatnya supaya berlomba-lomba terhadap amalan-amalan kebaikan yang memberi manfaat kedua belah pihak semasa hidup di dunia dan juga di akhirat nanti, seperti firman Allah s.w.t.:
‘Tolong-menolonglah kamu dalam perkara kebaikan dan ketaqwaan, dan jangan sekali kaii kamu memberi pertolongan di atas perkara kejahatan dosa yang membawa kepada perseteruan, dan takut olehmu akan Allah. Sesungguhnya Allah akan mengenakan seksaan yang amatdasyat.’ (Surah Al-Maidah: 2)


Sebagai contoh yang bisa di lakukan adalah bagi kita yang mempunyai kenderaan mobil  memberi pertolongan kepada mereka yang berjalan kaki membawa bersama barang-barang keperluan yang berat dijinjing saban hari. Bantuan yang dihulurkan ini dapat meringan dan menjaga kesehatan si miskin untuk menyambung kehidupan di hari depan dan menjamin tanggung jawabnya terhadap anak anak yang masih kecil. Gambaran ini alangkah bahagia andainya keseluruhan tanggungjawab sebagai amanah menjadi kenyataan tanpa kekeliruan dalam masyarakat.

Hal ini amat perlu diambil perhatian bagi menjaga kepentingan asas, yaitu keringanan yang membawa kepada kesehatan dalam pergaulan. Begitu juga ahli-ahli agama yang senantiasa memberi ilmu pengetahuan di masjid ataupun melalui ceramah dan seminar, agar menjadi panduan dalam kehidupan yang lebih bermakna dan bernilai serta diridhai Allah. Manakala orang yang mempunyai kelebihan rezeki akan memberi pertolongan kepada anak-anak yatim dan orang miskin dengan memberi sedekah. derma, hadiah seperti uang ataupun makanan dan pakaian yang disumbangkan dari penghasilan harta mereka yang melimpah ruah setiap masa. (Rujuk Al-Qurthubi, T.Tarikh. hlm. 2034-2035)

Begitulah hendaknya dalam kerukunan hidup di dunia, sentiasa memberi pertolongan kepada yang memerlukan semoga Allah memberi pertolongan kepada orang yang bersifat pemurah agar dia mendapat kelapangan di dunia dan akhirat. Pertolongan beginilah yang dituntut oleh syariat Islam supaya hidup ummah sentiasa terjamin dan kukuh melalui tolong-menolong serta mengeratkan persaudaraan dan merapatkan silatulrahim yang disertai ganjaran pahala dari Allah yang tidak terhingga.

Keadaan tolong menolong dan kerjasama begini sentiasa dituntut supaya kebaikan itu sedia terpancar dari keperibadian seorang muslim berdasarkan kata kata imam Malik: ‘Apabila seseorang insan itu tidak memperlibatkan kebaikan pada dirinya maka orang ramai tidak mengakui kebaikan padanya.’

HIKMAH TOLONG MENOLONG
Tolong-menolong dapat memberi keringanan antara satu sama lain. Di samping itu tolong menolong juga dapat mengeratkan kasih sayang yang dipupuk dibalik pekerjaan yang sama sama dilakukan, serta mewujudkan sikap saling hormat menghormati di antara individu dalam masyarakat. Maka dengan demikian suatu ummah itu dengan sendirinya akan kukuh dan dipandang mulia oleh bangsa lain. Berdasarkan apa yang dimaksudkan oleh Imam Malik tadi, seseorang itu tidak boleh mengabaikan pertolongan terhadap orang lain melainkan dia hendaklah memulakan terlebih dahulu akan segala kebaikan sebelum orang lain melakukan kebaikan kepadanya. Rasulullahs.a.w. amat gembira sekiranya umat Islam dapat memberi pertolongan dan menjamin kesempitan ekonomi orang lain dalam mengharungi kehidupan yang serba gawat, sepertimana satu kisah yang terjadi pada Rasulullah sendiri yang menceritakan keadaan kegawatan terhadap satu kaum.

Suatu kisah yang diriwayatkan oleh 'Umar bin Jabir, pada suatu hari, di waktu tengah hari beliau ('Umar bin Jabir) sedang beristirahat bersama-sama Rasulullah, tiba-tiba datang satu kaum yang sangat miskin dalam kehidupan seharian pekerjaan mereka sebagai pemburu, keadaan ekonomi sangat lemah. Rasulullah amat simpati dan berubah wajah menampakkan kesedihan. Oleh kerana kaum ini sangat mundur dan berhajat kepada pertolongan pada waktu itu, maka Rasulullah s.a.w. masuk ke dalam rumah kediamannya, kemudian beliau keluar dan menyuruh Bilal melaungkan azan dengan tujuan memanggil orang ramai supaya berkumpul. Kemudian Rasulullah sembahyang sunat dua rakaat dan baginda terus berpidato dengan tujuan meminta orang ramai agar memberi pertolongan dan bantuan kepada kaum yang datang supaya dapat melapangkan keadaan ekonomi kaum tersebut. Tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki bersedekah dengan memberi uang, pakaian dan juga bahan-bahan makanan, selepas itu diikuti beberapa orang lelaki yang terdiri dari pada golongan Ansar dengan memberi bantuan seperti makanan, pakaian yang secukupnya kepada kabilah tersebut, sehinggalah Rasulullah s.a.w. berkata, "Bersedekahlah kamu walaupun sebiji buah tamar", kata kata Rasulullah itu memperlihatkan wajahnya kembali bersinar putih bersih tanda kegembiraan di atas sambutan oleh orang ramai itu, kemudian Rasulullah bersabda:‘Siapa saja yang menyumbang ke arah pembangunan Islam akan satu sumbangan yang baik, maka baginya pahala di atas apa yang disumbangkan dan pahala sesiapa yang beramal dengan sumbangan tersebut dengan tidak mengurang sedikit pun pahala mereka, dan siapa saja yang menyumbang dalam Islam ke arah keburukan adalah baginya dosa dan dosa orang yang beramal dengannya selepas dari mereka, tanpa mengurang sedikit pun dosa mereka yang sedia ada.’ (Riwayat Muslim).

Dari hadis di atas dapat difahami bagaimana Rasulullah membuka jalan sebagai komando kepada orang Islam untuk menolong saudaranya yang kesusahan dalam, kegawatan ekonomi, menghadapi situasi mengarungi arus kehidupan, serta membasmi kemiskinan dan kefakiran dengan apa saja yang mampu diberi sebagai tanda simpati serta menghulur bantuan sama ada makanan, pakaian ataupun uang.
BALASAN TOLONG MENOLONG
Tolong-menolong merupakan salah satu ibadah dalam kehidupan muslim yang sangat dianjurkan oleh syariat Islam untuk memberi pertolongan secara ikhlas dan Allah SWT. memberi ganjaran yang sama di akhirat sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah s.a.w.: “Orang Islam adalah bersaudara, sesama Islam tidak boleh menzaliminya dan membebani dengan sesuatu yang memberatinya dan siapa yang menunaikan sesuatu hajat saudaranya, maka Allah akan menunaikan hajatnya, dan siapa yang melepaskan sesuatu bala orang Islam, Allah akan melepaskan segala bala kesusahannya di akhirat, dan siapa yang menutup suatu aib orang Islam, Allah akan menutup aibnya di hari kiamat.” (Riwayat Bukhari)

Berdasarkan hadis di atas diterangkan betapa besar ganjaran orang-orang yang suka memberi pertolongan kepada orang lain, sekiranya pertolongan itu adalah ikhlas karenaAllah SWT. Di samping itu juga dalam melakukan pertolongan diperlukan adanya sifat ihsan, baik hati dan lemah lembut berserta dengan perasaan belas kasihan, karena ini akan membawa kepada sikap bertanggung jawab, tidak angkuh dan ini merupakan kriteria orang-orang yang berakhlak mulia, seperti yang digambarkan melalui sifat dan akhlak Rasulullah s.a.w. ‘Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang terdapat dalam al- Quran.’ (Riwayat Bukhari Muslim)

Dan akhlak yang tersirat dalam hadis ini merupakan suatu akhlak yang tinggi di sisi Allah dan dijanjikan balasannya di hari kiamat serta dibebaskan dari segala kesusahan dan rintangan di hari pembalasan. Untuk mendapat semua yang tersebut tadi kita mesti melaksanakannya dengan penuh kesabaran, andainya ada kesalahan dari segi kata yang disengaja atau tutur kata yang tidak sengaja mestilah dimaafkan karena sifat saling memaafkan  ini adalah semulia-mulianya sifat dalam Islam, orang yang bersifat pemaaf juga amat mudah dimustajabkan segala doanya oleh Allah, karena dengan sifat pemaaf ini ia tidak pernah menzalimi atau menganiaya orang lain.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wrb salam persaudaraan,perkenalkan saya Sri Wulandari asal jambi,maaf sebelumnya saya hanya mau berbagi pengalaman kepada saudara(i) yang sedang dalam masalah apapun,sebelumnya saya mau bercerita sedikit tentang masalah saya,dulu saya hanya penjual campuran yang bermodalkan hutang di Bank BRI,saya seorang janda dua anak penghasilan hanya bisa dipakai untuk makan anak saya putus sekolah dikarenakan tidk ada biaya,saya sempat stres dan putus asa menjalani hidup tapi tiap kali saya lihat anak saya,saya selalu semangat.saya tidak lupa berdoa dan minta petunjuk kepada yang maha kuasa,tampa sengaja saya buka internet dan tidak sengaja saya mendapat nomor tlpon Aki Sulaiman,awalnya saya Cuma iseng2 menghubungi Aki saya dikasi solusi tapi awalnya saya sangat ragu tapi saya coba jalani apa yang beliau katakan dengan bermodalkan bismillah saya ikut saran Aki Sulaiman saya di ritualkan dana gaib selama 3 malam ritual,setelah rituialnya selesai,subahanallah dana sebesar 2M ada di dalam rekening saya.alhamdulillah sekarang saya bersyukur hutang di Bank lunas dan saya punya toko elektronik yang bisa dibilang besar dan anak saya juga lanjut sekolah,sumpah demi Allah ini nyata tampa karangan apapun,bagi teman2 yang mau berhubungan dengan Aki Sulaiman silahkan hub 085216479327 insya Allah beliau akan berikan solusi apapun masalah anda mudah2han pengalaman saya bisa menginspirasi kalian semua,Assalamualaikum wrb.JIKA BERMINAT SILAHKAN HUB AKI SULAIMAN 085-216-479-327,TAMPA TUMBAL,TIDAK ADA RESIKO APAPUN(AMAN) .

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes