13 Jun 2011

Tiga Tahun Silam

Masih hangat ingatan tiga tahun silam pertama kali menginjakkan kaki di tanah maghribi, seolah masih membekas di lantai setiap pijakan kaki yang melangkah itu. menunggu dalan dinginya pagi casablanca di musim dingin, menunggu seorang pahlawan yang akan mengantarkan kami ke markas  prajurit pencari ilmu di tanah baru baru ini.

Masih teringat untuk pertama kali mensruput kopi dalam cangkir kecil mungil yang akan manghangatkan tubuh kami karena dinginnya kala itu.selesai berbingcang dan siap menuju ke markas,, liat bon kopi dengan harga 12 dirham per cangkir.

Dalam perjalanan dalam kereta yang nyaman, masih terngiang harga kopi tadi, dalam hati sambil menghitung " 1 dirham = 1200 rupiah, jadi 12 dirham=14400 rupiah" dengan heran dan bergumam satu cangkir kecil kopi harganya segitu.

Keluguan berfikir dari awal itu terus mengikuti satu tahun awal di Maghribi ini, setiap harga sesuatu di kalikan nilai tukar rupiah. Namun hal ini membawa dampak positif sehingga tidak terlalu konsumtif dan tetap hemat.

Maklum tahun pertama yang harus rela hidup dalam kesabaran untuk tetap menjalaninya.

Banyak orang yang mengikuti kisah tiga tahun lalu hingga mereka banyak peduli terhadap kami.

Hingga nikmat terbesar itu pun menghampiri dalam keputus asaan yang mulai dalam. Cita-cita itu tidak lari dari orang-orang yang sabar dalam setiap langkahnya.

Tuhan maha menolong terhadap mereka yang terus mengangkat  tangannya untuk memohon dan menjatuhkan tubuhnya untuk mengakui kebesaran-Nya.

Doreh rabat
au Kenitra, 13 Juin 2011

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes