11 Mei 2011

Keuntungan Belajar di Maroko


Akhir-akhir ini blog saya ini banyak dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai arah penjuru, dan traffiq kunjungan itu meningkat sejak bulan April tahun ini setelah saya mengeposkan sebuah tulisan yang berjudul Berawal dari Sejarah Indonesia-Maroko, selain itu kunjungan ke blog juga mengarah ke beberapa tulisan yang berkaitan tentang pendidikan di Maroko seperti tulisan yang berjudul Prospek Pendidikan di Maroko, Universitas-Universitas di Maroko, Mahasiswa Indonesia di Maroko, dan yang berkaitan tentang ke-Maroko-an seperti Maroko, Negri Matahari Terbenam, Kota-Kota di Maroko dan Sejarahnya, Marrakech Kota yang Menyihir, dan Casablanca, Kota Wisata Yang Indah.

Dengan begitu saya rasa banyak dari teman-teman pengunjung yang mencari Informasi seputar pendidikan dan peluangnya untuk melanjutkan study di Maroko serta berkunjunng untuk sekedar wisata. dari kesimpulan itu, saya pribadi ingin memperbanyak tulisan-tulisan berkaitan tentang Pendidikan dan Wisata di negri Gharbul Islami ini untuk membantu kepada siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut.  

Dan pada tulisan kali  ini, Sebenarnya yang di jadikan bahan untuk nge-Blog adalah sebuahKuisiner ini untuk mengisi kesedian menjadi koresponden di salah satu majalah di Indonesia. tapi tidak ada salahnya kalo kita ingin berbagi kepada teman-teman pembaca yang ingin kuliah atau belajar di Maroko. 

Mengapa memilih kuliah di luar negeri dan memilih negara Maroko untuk melanjutkan study? 
Kuliah di luar negeri akan mendapatkan lebih banyak pengalaman di banding dengan yang kuliah di dalam negri. Dan Maroko adalah salah satu pusat ilmu-ilmu keislaman selain negara di timur tengah lainnya seperti Mesir, sudan, yaman dan lainnya. Dan Maroko merupakan salah satu warisan dunia yang kini merupakan Pusat Kajian Maqashid Syariah atau Pusat ilmu Maqashid yang berada di kawasan Gharb Islami. Ilmu Maqashid yang sekarang ini ada di Indonesia masih terhitung sangat sedikit, cuma ada beberapa Orang Indonesia yang telah lulus dari Maroko, dan kini yang sedang menempuh pendidikan pun masih sedikit sekitar 72 Mahasiswa/i yang ada di seluruh kota di Maroko. karena itulah Maroko menjadi ideal untuk study, karena pastinya kita akan banyak bergaull dengan penduduk setempat.

Kamu kuliah dimana dan mengambil jurusan apa?  
Saya kuliah di Univ. Ibn Tofail Kenitra, 30 km utara Ibu kota Rabat dengan mengambil jurusan Dirasat Islamiyah.

Apa perbedaan antara study di Indonesia dan study di negara Maroko? 
Perbedaan yang ada sebenarnya tidaklah terlalu mencolok, selain bahasa pengantar bahasa arab, juga pelajaran tambahan bahasa asing yaitu bahasa perancis sebagai bahasa kedua negara ini. Dan selain itu juga, Sumber-sumber buku mudah ditemukan disini terutama yang berkaitan dengan kajian ilmu islam. 

Seperti apa sistem pendidikan disana? 
Sistem pendidikan disini untuk sekarang tidak jauh berbeda dengan di Indonesia dengan menggunakan system per semester. System pendidikan ini baru di adopsi beberapa tahun yang lalu, yang sebelumnya menggunakan sistem pendidikan per tingkat. Yaitu kampus Cuma mengadakan ujian satu tahun sekali. Dan saya rasa system pendidikan per semester ini lebih menguntungkan mahasiswa karena bisa mencicil materi-materi yang ada untuk persiapan ujian.

Bagaimana cara kamu beradaptasi dengan lingkungan yang baru? 
Kita disini bisa menggunakan pendekatan kepada penduduk setempat dimulai dengan mempelajari bahasa setempat yaitu bahasa darijah maghribiyah. Dan memang benar kata ahli hikmah "siapa yang ingin selamat dari suatu kaum pelajarilah bahasanya". Kemudian membiasakan diri dengan kebiasaan orang maroko, dengan begitu akan lebih merasakan kalau kita seperti orang maroko dan merasakan serasa di kampung halaman sendiri. 

Apa hambatan terbesar selama study di negara Maroko dan bagaimana cara mengatasinya? 
Kendala terbesar disini adalah faktor ekonomi, biaya hidup yang mahal sering membuat saya kelabakan, beasiswa yang ada belum tentu mencukupi untuk menutup semua kebutuhan hidup. Namun sebagai mahasiswa yang biasa hidup sederhana dan ajaran orang tua agar selalu berhemat telah menjadikan uang yang sedikit bisa mencukupi.

Bagaimana hubungan kamu dengan sesama mahasiswa Indonesia disana? dan bagaimana hubungan kamu dengan mahasiswa dari negara lain?  
Hubungan dengan sesama mahasiswa Indonesia disini cukup baik, dan bisa dibilang sangat baik. Sebagai sesame mahasiswa yang jauh dari kampong halaman kami saling bahu membahu untuk menguatkan satu sama lain dan mengadakan kegiatan bersama untuk tetep menjaga tali silaturrahim yang biasa di kemas oleh PPI Maroko sebagai organisasi kemahasiswaan yang menyatukan kebersamaan kita disini. Sedangkan dengan mahasiswa dari luar negri lainya pun cukup baik. Kita sebagai bangsa yang serumpun seperti mahasiswa dari Malaysia dan Thailand cukup saling menghormati. Dan dalam kapasaitas keorganisasian kita mengadakan Seas Games, yaitu sebuah kompetisi oleh raga yang diadakan setiap dua tahun sekali. Dan sekarang sedang timbul wacana untuk membuat sebuah wadah yang bisa menyatukan selurh pelajar Asean di Maroko. Sedangkan dengan Mahasiswa Maroko sendiri kami pun cukpu akrab, dengan disatukan oleh islam, kami belajar untuk saling mengenal dan menghormati.

Apa suka dan duka kamu selama tinggal disana? 
Kadang rasa rindu terhadap kampung halaman merupakan cobaan yang berat, jauh dari keluarga dan sanak saudara dan teman-teman waktu kecil namun demi menuntut ilmu agar menjadi manusia yang lebih bermanfaat saya rasa pengorbanan itu masih-lah bisa teratasi.dan kadang  kebersamaan dengan sesama Warga Indonesia bisa menghibur di waktu mmusim liburan. Pengalaman yang selalu terkenang adalah ketika saya berkunjung ke rumah teman diwaktu Hari raya Idul Adha. Hari Raya Qurban bagi penduduk maroko adalah hari raya besar dimana setiap keluarga menyembelih hewan kurban, tidak satupun dari keluarga yang tidak menyembelihnya baik dari rumah yang bergedung hingga rumah yang biasa saja. Termasuk di rumah temanku itu. Temanku ini tinggal di sebuah perkampungan di kawasan Khemissat, sekitar dua jam dari tempatku tinggal. Di kampong inilah ku bisa merasakan bagaimana kebiasaaan dan budaya orang maroko. Rata-rata mereka sangat menghormati tamunya dan selalu mendahulukan tamunya. 

Seperti apa gambaran tentang living cost disana?  
Saya tinggal disebuah kota yang bernama Kenitra yang banyak didominasi apartemen-apartemen kecil 3-4 lantai. Tidak ada bangunan tinggi disini. Yang tinggi hanya bangunan menara masjid yang bisa dengan mudah kita jumpai disetiap kawasan tempat tinggal disini. Sedangkan tempat cost dimana saya tinggal hanya 2 lantai. Lantai bawah tepat kami tinggal dan lantai atas sebagai tempat tinggal tuan rumah. Dan Alhamdulillah tuan rumah kami sangat baik. Beliau hidup sendirian sehingga kami pun semakin dekat seperti anak kepada ibunya. Beliau lebih suka orang asing yang menyewa rumahnya disbanding orang maroko. Karena orang asing lebih santun dan lebih menjaga kebersihan. Unntuk makan, kami iuran 150 Dh/bulan  atau setara dengan 150.000 rupiah. Dibanding dengan kota-kota lain di maroko, kota kenitra adalah yang paling murah. Baik dari segi living cost, biaya makan dan transportasi. Sehingga sedikit demi sedikit kami bisa menabung untuk jalan-jalan di waktu liburan.

Apa saja keuntungan yang kamu dapat dengan study di luar negeri? 
Selain ilmu yang didapat, kami disini pun sering melakukan perjalanan menjelajahi kota-kota lain di maroko. Dan itu merupakan kenangan yang tak bisa dilupakan. Sellain itu Maroko adalah negara yang paling dekat dengan Eropa, berbatasan dengan Spanyol di selat Giblartar, Tanger. Dan empat musim yang dialami dimaroko serasa kita hidup di eropa, bisa menikmati salju di musim dingin, sejuknya musim semi, dan indahnya pemandangan pantai di musim panas. Selain itu, Maroko yang kaya akan bahasa juga menambah pundi-pundi wawasan kita tentang bahasa yang diggunakan di belahan dunia. Di Maroko setidaknya ada 4 bahasa yang digunakan selain bahasa daerah. Bahasa resmi adalah bahasa Arab, yang di gunakan diseluruh belahan tanah timur tengah. Dan bahasa kedua adalah bahasa Prancis, bahasa yang kini popular di gunakan selain bahasa Inggris. Dan bahasa ketiga adalah bahasa Inggris. Sedang keempat adalah bahasa Spanyol yang banyak di gunakan dikawasan utara Maroko. (Ba)
Penulis sedang berada di la gare de Marrakech


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum,,
Apa saja sih test nya ketika antum bisa keterima disana?

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum,,
Apa saja sih test nya ketika antum bisa keterima disana?

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes