31 Mei 2010

Zaman Berubah


Roda terus berputar dan waktu yang terus berjalan
Matahari dan rembulan menerangi siang malam bergantian
Buih serta ombak terus menerpa batu karang di tepian
Membiarkan ku memandang terpana kepada sang zaman

Bila ku kecil, terngiang nyanyian burung di dahan hijau
Rumput di sore hari yang bergoyang riang melambai
Menyapa dan memberi salam bagi yang menjumpai
Kehijauan dan ketenangan tergambar dalam hidup  damai

Teman kecilku asyik bermain dalam pelataran
Riang dalam aman tanpa gangguan
Dan aku terbang bebas dalam permainan dan lamunan
Bermain dan berayal dalam senda dan gurauan


Seorang anak berlaku santun terhadap orang tuanya
Yang muda suka menghormati yang tua
Dan yang tua juga menghargai yang muda
Semua berjalan penuh dengan ucapan dan mereka dalam salam

Tiada kebohongan yang meracuni insan
Tiada kemunafikan di dalam layar kehidupan
Cuma kebaikan yang terancang dalam pikiran
Hingga hati tenang tanpa ancaman

Waktu masih berjalan  dan jam tetap berputar dalam lingkaran
Matahari serta rembulan menerangi siang malam bergantian
Sang bintang tetap setia menghiasi dalam malam
Dan kehidupan tetap berjalan hingga yaumul qiyam

Namun, kala kecilku berlalu, tak terdengar lagi kicauan burung
Rumput di sore  yang bergoyang telah hilang
Yang menyapa dan memberi salam dalam pusara
Kesepian dalam kegelapan bak hidup dalam mayat

Teman-teman kecilku bermain tak nampak lagi
Ketakutan mencengkeram kebahagiaan
Rasa takut merampas kebebasan
Khayalan dan mimpiku tetap terbungkus rapi tak terwujudkan

Waktu kini berubah,
Tiada insan yang tak dihiasi kemungkaran
Kemunafikan tergambar dalam setiap wajah
Dan lagu kekbobrokan kini terdendang riang
Kebaikan seperti makanan langka yang jarang

Sebuah kacang yang lahir lupa kulitnya
Dan seorang budak bisa melahirkan tuannya
Orang tua bagai pembantu di istana putranya
Karena semua kini terbalik sudah

Yang muda tak mengenal yang tua
Dan yang tua lupa pada yang muda
Yang kaya semakin kaya
Dan si miskin berlipat sesak didada

Kini sudah zaman reformasi
Namun masih susah untuk sesuap nasi
Karena si wakil makin enak korupsi
Tak puas walau kantong penuh terisi

Kini waktu telah berubah
Semua terbalik seperti kuah
Menunggu bulan terbelah
Dan matahari terbit di sebelah
Hingga datang akhir qiyamah

(***)

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes