23 Apr 2012

Dimanakah, Anak Muda di Subuh Hari?

Beningnya waktu subuh kini mulai terpinggirkan, sambil menunggu kedigdayaan mentari pagi mengganyang setiap sisa-sisa dari gelap malam. Terdengar suara corong-corong speaker dari ujung menara di pojokan masjid, sesekali diiringi dengan lolongan anjing, kadang pula raungan suara mesin mobil tua yang lewat, membangunkan kemalasan dari diri di balik selimut.

Beningnya waktu subuh kini mulai tercampakkan, hanya sedikit saja orang yang mengindahkan panggilan sang tuhannya untuk melapor diri. Sedangkan sisa dari manusia sebanyak bintang masih terasik-masik menggeliat, mengulet-kan tubuh di lilitan selimutnya, meneruskan rayuan-rayuan mimpi, gombalan dari bunga tidur semalam.

Indahnya waktu subuh, sedikit terpaksa ku gerakkan tangan menggapai saklar, mengucek-ucek mata sambil berdoa "A'udzubillah min assyaitanirrajim". Mengambil air, sedikit mencipratkan ke muka mengusir syetan.

Teringat masa kecil yang selalu di paksa bangun dengan sekali panggilan bapak, "Ayo.. bangun, berangkat ke masjid" sekarang tak terdengar kembali terpisah jarak dan  umur. Mungkin dengan dewasanya masa tak merasa perlu untuk diingatkan seperti kala kecil. Namun mesti begitu, masih kurindukan panggilan itu.

Geliat suara corong-corong di menara masjid masih terdengar mengusik si pemalas. Suaranya masih terasa aneh dan hambar untuk didengar seperti baca mantra sunat. Memang itulah suara kakek tua yang sudah ingat mati, kemanakah anak-anak muda mereka. Tak adakah pengganti yang meneruskan tradisinya.

Suara tasbih dari ujung langit dan pojok bumi, masih terkirim dengan indah. Awan, angin, air batu, pohon, bahkan semut masih setia mengingati tasbih di subuh hari.

Tapi kemanakah si anak muda itu, tak terlihat kehadiran tasbih darinya memuja kesucian Yang Maha Suci. "Masih di balik selimut dengan pulas" teriak nyamuk sambil menghisap darah segarnya si pemuda itu.



Casablanca, 23 April
@Menanti subuh.
Menara Masjid di subuh hari


0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes