27 Nov 2011

Masjid Hassan II, Ikon Kota Casablanca

Masjid Hassan II (baca: tsani) yang menjadi ikon kota Casablanca, adalah masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Monumen besar yang terletak di lokasi yang spektakuler, pada platform yang menghadap Samudera Atlantik, bergaya paduan antara arsitektur seni islam Andalusia dan Modern.

Masjid ini berdiri di outcropping berbatu di atas laut. Pembangunannya dimulai tahun 1986 dan selesai pada tahun 1993. Menara Masjid ini mempunyai ketinggian 210 meter (689 kaki) dan menjadi menara masjid tertinggi di dunia.

Dengan luas 970,000 meter persegi,  Masjid ini dirancang oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. 

Sebanyak 105.000 jamaah dapat berkumpul untuk shalat di masjid secara bersamaan, 25.000 di dalam masjid dan 80.000 di luar bangunan masjid.

Masjid Hassan II berdiri di atas laut
Dibangun di tanah reklamasi, hampir setengah dari permukaan masjid terletak di atas air laut Atlantik. Hal ini terinspirasi oleh ayat Alquran yang menyatakan "takhta Allah dibangun di atas air." Bagian dari lantai adalah kaca dan menawarkan pemandangan ke bawah laut.

Masjid Hassan II (tsani) adalah hasil dari Raja Hassan II saat menyatakan:. "Aku ingin membangun masjid ini di atas air, karena takhta Allah adalah di atas air. Oleh karena itu, umat yang pergi ke sana untuk berdoa, untuk memuji Sang Pencipta, bisa merenungkan Tuhan langit dan laut. "

Sebuah sorotan dari sinar ke arah Mekkah pada malam hari dari atas menara untuk menunjukan kiblat dan menghubungkan arah Masjid Hassan II dengan Masjidil Haram.

Gedung ini juga mencakup sejumlah sentuhan modern lainnya, dibangun untuk tahan gempa. Lantainya dilengkapi pemanas agar pengunjung yang datang pada musim dingin merasa nyaman ketika menunaikan solat di dalamnya.

Pintu masjid yang besar dan sebagian atap yang bisa dibuka dan ditutup pula digerakkan dengan tenaga elektrik.
Masjid ini menampilkan pengaruh budaya Moor yang kuat dan arsitektur bangunan ini mirip dengan Alhambra dan Masjid Agung Cordova di Andalusia, Spanyol. Di Maroko, cuma masjid ini yang bisa di masuki untuk pengunjung non-muslim. Siapapun dipersilakan untuk membeli tiket untuk melihat interior Masjid yang menakjubkan.
Interior Masjid Hassan II
Masjid ini dimulai pembangunannya pada tanggal 12 Juli 1986, dan dimaksudkan agar selesai bertepatan dengan ulang tahun ke-60 raja Maroko, Hassan II, pada tahun 1989. Namun, bangunan masjid  tidak diresmikan sampai 30 Agustus 1993.
Masjid yang bersinar di malam hari

Selama 7 tahun masa pembangunannya, 1400 laki-laki bekerja di siang hari dan 1100 pada malam hari, serta sebanyak 10.000 arsitek dan pengrajin berpartisipasi dalam membangun masjid.

Semua, plester granit, marmer, kayu, dan bahan lain yang digunakan dalam konstruksi, diambil dari seluruh Maroko, dengan pengecualian beberapa tiang granit putih, lilin kaca  dan lampu Kristal yang di datangkan khas dari Italia.

lebih 30,000 juruteknik, tukang batu dan tukang kraf bekerja selama 50 juta jam sepanjang tujuh tahun tempo pembangunannya.
Sisi lain dari Interior masjid

Masjid Hassan II yang menjadi ikon Kota Casablanca



0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes