|
Masjid Hassan II di Casabanca - Maroko |
Mamlakah al Maghribiyyah kami menyebutnya dalam bahasa
arab, sedangkan dalam bahasa perancis biasa disebut
Royaume du Maroc
yang artinya Kerajaan Maroko. Sebuah negara Islam yang menganut sistem
kerajaan, terletak di ujung barat bagian utara benua afrika, tepat dibawah
Spanyol, sekitar 14 km jarak laut yang memisahkan keduanya.
Pemerintah kerajaan dibawah komando Raja Mohamed VI sudah
memutuskan bahwa puasa ramadhan 1435 H, jatuh bertepatan hari Ahad, 29 Juni
2014. Semoga kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menunaikannya
hingga sempurna.
Walau masih ada satu hari untuk sampai pada bulan ramadhan,
namun suasana keharu-gembiraan telah Nampak dan terpancar diwajah para muslimin
Maroko yang sebagian besar menganut madzhab fikih Maliki ini. Begitupun dengan
saya yangberharap Ramadhan kali ini benar-benar membawa berkah dan bisa
menikmati indahnya lailatul Qadar.
Ini adalah puasa ramadhanku yang ke tujuh insya Allah di
tanah negeri matahari terbenam semenjak kedatanganku di awal 2008. Tak terasa
belum lama kita mengucap perpisahan dengan bulan Ramadhan tahun lalu, sekarang
kita sudah menjemput kembali tamu Mulia ini. Sungguh cepatnya waktu itu berlalu
satu tahun putaran penuh telah hilang berganti, namun masihkah kita kembali
seperti biasa menjalani dosa diantara tahun-tahun itu. Inilah kesempatan kita
untuk melebur dosa-dosa itu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “ Shalat
lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi
dosa besar” (HR. Muslim).
Romance keindahan berpuasa Ramadhan di Maroko sungguh
terasa, disinilah kami diajarkan arti puasa itu ibadah, bukan sekedar rutinitas
tahuhan. Yah, Berpuasa memang harus didasari ikhlas mengharap ridho Ilahi. Di
Maroko yang kini memasuki musim panas, kami harus berpuasa selama 17 jam atau
lebih 4 jam dari sahabat fillah yang berada di Indonesia, mulai dari terbit
fajar shidik jam 3.35 menahan haus dan lapar, menjaga lidah, mata dan telingan untuk
menjaga ucapan, pandangan dan pendengaran dari hal-hal yang menghilangkan
berkah puasa sampai matahari tenggelam pukul 20.00 GMT.
Benar-benar sebuah keindahan bulan Ramadhan, malam yang
singkat berkisar 7 jam, di gunakan seutuhnya untuk beribadah, dimulai berbuka
dengan sedikit kurma dan air, lalu shalat fardhu dilanjutkan shalat tarawih,
sampe pukul 11 malam, dilanjutkan makan malam besar, istirahat sebentar,
dilanjutkan berwirid bagi sebagian muslimin, dan berbekal sedikit kurma untuk mengganjal
perut dikala sahur, para muslimin umumnya berangkat kembali ke masjid untuk
melanjutkan shalat malam berjamaah atau tarawih kedua sampai adzan subuh
berkumandang. Ya inilah kehebatannya, shalat
tarawih dibagi dalam dua waktu, selepas shalat isya dengan menyelesaikan
bacaan satu hizb atau setengah juz, dilanjutkan sebelum subuh juga dengan
bacaan satu hizb, hingga dalam satu malam menyelesaikan satu juz.
Di Maroko, kami juga diajarkan puasa itu berbagi, yah bagi
yang mampu memberikan makanan kepada yang berpuasa untuk berbuka, mereka
berbondong-bondong mengharap mendapat
pahala ramadhan yang berlipat ganda dengan bersedekah, dengan memberi makan
kala berbuka dan sahur, serta untuk mereka yang beri’tikaf di Masjid.
Ternyata tidak sampai disitu, Romance keindahan
Ramadhan di Maroko pun terdengar dari indahnya bacaan-bacaan imam shalat
tarawih di masjid-masjid. Salah satunya adalah masjid Hassan 2, masjid termegah
dan salah satu masjid terbesar didunia yang memiliki menara masjid tertinggi.
Sesekali saya pun menyempatkan shalat tarawih dimasjid tersebut yang berada di
pinggir pantai dengan angin sejuk menunjukan kebesaran Tuhan Semesta. Memang
masjid ini dibangun sepertiganya berada diatas permukaan laut, diatas menara
kala malam terpancar sinar hijau yang menuju kearah kiblat, seolah
menghubungkan antara Masjid Hassan 2 dengan Masjidil Haram.
|
Interior Masjid Hassan II |
Mungkin inilah Ramadhan terakhirku di Maroko, menjadi akan
sangat terkenang menghiasi perjalanan hidup indah ini selama menempuh
pendidikan menuntut ilmu di Univ. Ibn Tofail-Kenitra dan Univ. Hassan II –
Casablanca, setelah selesai pendidikan S2 tahun ini, Insya Allah langsung
menuju tanah air Indonesia, Amin. Semoga masih diberikan kesempatan oleh Yang
Maha Kuasa untuk menunaikan dan menyempurnakan Ramadhan tahun ini dan
tahun-tahun berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.