Kabupaten Cilacap, adalah salah satu kabupaten di propinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap.Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan Budaya Jawa (Banyumasan) dengan Budaya Sunda (Priangan Timur). Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, terdapat di kabupaten ini. Pulau ini sering juga disebut sebagai Al Catraz-nya Indonesia. Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang Kuning, LP Batu dan LP Besi.
Geografi
Kabupaten Cilacap terletak di antara 108o4’30” garis bujur timur dan 7o30’-7°45’20” garis lintang selatan. Beriklim tropis dengan curah hujan paling tinggi di bulan November dan paling rendah di bulan Mei. Temperatur maksimum 32,6o dan minimum 24,2 o. Dan kabupaten ini merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah, luas wilayahnya sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah. Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki Cagar Alam Nusa Kambangan. Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang di kenal dengan Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Kenyataan bahwa sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah barat daerah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Berdasakan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut kali Serayu) di propinsi Jawa Tengah. Selain bahasa Indonesia, Bahasa Banyumasan, dan Bahasa Sunda, ada juga sebagian penduduk yang menggunakan bahasa Jawa dengan logat Yogya / Solo, ini bisa di temukan di sebagian daerah timur seperti di kecamatan Kroya, Binangun dan sekitarnya.
Pembagian Administratif
Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, yang di bagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Desa-desa tersebar di 21 kecamatan, sedangkan kelurahan ada di 3 kecamatan eks kota administratip Cilacap. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu , Karang pucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Binangun, Nusawungu, Kampoeng laut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan.
Ibukota Kabupaten Cilacap adalah Cilacap, yang terdiri atas kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan. Cilacap dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Kota Administratif Cilacap kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap.
Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Cilacap adalah: Majenang, Karangpucung, Sampang, Sidareja, dan Kroya. Majenang menjadi pusat pertumbuhan kabupaten Cilacap di bagian Barat sedangkan Kroya dan Sampang menjadi pusat pertumbuhan di Bagian Timur.
Wacana Pemekaran
Mengingat begitu luasnya wilayah Kabupaten Cilacap, pernah muncul wacana pemekaran di tengah masyarakat, dengan harapan agar urusan administratif bagi warga yang bertempat tinggal jauh dari ibukota dapat lebih ditingkatkan lagi pelayanannya. Jika terealisasi, pemekaran tersebut akan membagi wilayah Kabupaten Cilacap menjadi dua yakni:
# Kabupaten Cilacap, meliputi kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Kesugihan, Sampang, Maos, Kroya, Adipala, Nusawungu, Binangun.
# Kabupaten Cilacap Barat, meliputi kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi.
Transportasi
Dapat dikatakan, Kabupaten Cilacap memiliki sarana transportasi cukup lengkap, karena infrastruktur jalannya meliputi jalan darat (kereta api dan mobil/motor), laut (kapal), dan udara (pesawat terbang). Kabupaten Cilacap dilalui jalan negara lintas selatan Pulau Jawa, yakni jalur Bandung - Yogyakarta - Surabaya. Jalur Kereta Api juga melintasi wilayah ini. Stasiun Kroya adalah stasiun yang terbesar di Kabupaten Cilacap. Disini bertemu dua jalur kereta, dari Bandung dan dari Cirebon, menuju Yogyakarta / Surabaya. Di samping melayani transportasi penumpang, jalur kereta api ini juga melayani pergerakan barang baik itu semen, pupuk, BBM, dan produk industri lainnya
Transportasi angkutan darat dilayani oleh Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten, dan Jalan Poros Desa. Total Panjang Jalan di Kabupaten Cilacap lebih dari 2.000 km. Jalan Nasional dan Jalan Provinsi sebagaian besar dalam kondisi cukup baik dan baik. Di beberapa bagian ruas jalan nasional mengalami kerusakan ringan, sedang, sampai kerusakan berat, terutama jalan dari Kesugihan menuju Kota Cilacap. Jalur jalan Cilacap-Wangon via Jeruklegi juga mengalami kerusakan.
Cilacap memiliki sebuah lapangan terbang perintis yakni Tunggul Wulung, yang dalam rencananya akan dijadikan bandara komersial, sementara ini Perusahaan Merpati Nusantara Airlines melayani rute penerbangan Cilacap--Jakarta--Cilacap 7 kali dalam seminggu. Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan pelabuhan terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Ada 13 tempat pelelangan ikan di Cilacap, selain PPSC tersebut. Pelabuhan Tanjung Intan adalah pelabuhan ekspor-impor terutama untuk komoditas pertanian. Beberapa perusahaan besar memiliki pelabuhan khusus tersendiri, seperti Pelabuhan Minyak Pertamina UP IV, pelabuhan Semen milik Holcim, dll.
Perekonomian
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Cilacap. Subsektor nelayan digeluti sebagian besar penduduk yang tinggal di pesisir pantai selatan. Cilacap adalah satu dari tiga kawasan industri utama di Jawa Tengah (selain Semarang dan Surakarta). Sektor perikanan laut masih harus banyak digali dan dimaksimalkan. Potensinya yang begitu besar masih belum banyak tersentuh.
Di Cilacap terdapat 5 industri terbesar diantara industri lain :
- Pertamina Unit Pengolahan IV
- Pabrik Semen HOLCIM
- Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
- PLTU Karangkandri
- Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Dengan digalakkannya investasi, diharapkan banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan modal di Cilacap. Infrastruktur yang ada diharapkan lebih dapat ditingkatkan untuk mendukung program investasi tersebut. Di samping itu di Kota Cilacap sendiri telah tersedia Kawasan Industri yang terletak di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah. Di kawasan ini masih tersedia lahan yang dapat dikembangkan untuk industri. Beberapa kawasan juga telah disiapkan untuk pengembangan Kawasan Industri Baru seperti di Desa Bunton Kec. Adipala dan di Desa Karangkandri Kec. Kesugihan. Menurut penelitian yang pernah dilakukan, industri di Cilacap banyak yang bersifat footloose, sehingga kurang memberikan dampak yang berarti bagi kesejahteraan penduduk di Kabupaten Cilacap sendiri.
Pekerja migran dari kabupaten Cilacap juga menyumbangkan banyak devisa, terutama karena kiriman uang mereka (remitan) ke daerah asal. Buruh migran tersebut berasal dari seluruh kecamtan yang ada. Untuk saat ini kencenderungan buruh migran menuju ke Asia Timur, tidak lagi ke Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Beberapa negara asia timur yang dijadikan tujuan adalah Korea Selatan dan Taiwan. Apabila dicermati, remitan dan devisa dari buruh migran tersebut (TKI/TKW) merupakan potensi ekonomi yang besar. Sebenarnya pemerintah daerah perlu mempersiapkan sumberdaya yang memadai agar pekerja migran dari Cilacap lebih banyak mengisi sektor formal di luar negeri. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remitan yang dikirimkan merupakan salah satu penggerak perekonomian di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap. Untuk memperlancar keperluan itu, pemerintah pusat membangun Kantor Imigrasi.
Untuk kecamatan Dayeuhluhur dan Wanareja, kecenderungan migrasi tenaga kerja masih mengarah di kota-kota besar di Jawa Barat dan Jakarta (migrasi internal). Terutama untuk tenaga kerja laki-laki berangkat pada saat di desa sedang tidak ada pekerjaan di sektor pertanian. Buruh migran tersebut seringkali hanya sebagai buruh migran musiman.
Di samping sektor pertanian, pendapatan Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Cilacap terutama diperoleh dari Sektor Industri, Gas, Listrik, dan Air Minum.
Pariwisata
Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedekah Laut ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap.
Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah:
# Hutan Payau
# Pantai Teluk Penyu
# Benteng Pendem
# Gunung Srandil
# Pantai Widara Payung
# Pantai Ranca Babakan
# Pantai Permisan Nusa kambangan
# Gunung Selok
# Rawa Bendungan
# Air Panas Cipari, dll
Bagi penggemar wisata kuliner, Cilacap mempunyai makanan khas yang cukup terkenal, di antaranya : tempe mendoan Cilacap, tahu masak, lotek (sejenis pecel), dan tahu brontak, krupuk tengiri, dages, sea food, kripik, sriping, lanting, sale gedhang(pisang), rujak uleg, dll.
Budaya dan Seni
Kebudayaan yang hidup di Kabupaten Cilacap pada umumnya sama dengan Kebudayaan yang ada di wilayah banyumas, budaya yang dinamakan Budaya Banyumasan. Didalam budaya ini terdapat unsur-unsur dari agama islam, kejawen dan animisme. Diantara Upacara Adat yang terdapat di wilayah ini antara lain : Sadranan, Rajaban, Sura, Ruwahan.
Kesenian yang terdapat di cilacap antara lain:
# Lenggeran
# Calung Banyumasan
# Kenthongan
# Ebeg
# Wayang
# Barzanji / Berjanjen
# Dalang Jemblung
# Campursari
# Sintren
# Salawatan Jawa
# Cowong / Bentha benthi
# Tundan Belis dll.
Legenda, Mitos, dan Cerita Rakyat yang ada di wilayah Kabupaten Cilacap antara lain:
- Nyi Roro Kidul
- Wijayakusuma
- Cilacap kelelep
- Legenda Goa Ratu
- Legenda Goa Putri