Masih diharapkan dari masa lalu yang damai dalam kebersamaan canda tawa kita, dari waktu itu, kini hingga esok masih ada kata damai dalam kebersamaan kita.
Masih di kertas putih ini, ku ukirkan goresan pena penggalang jiwa, penentu raga dalam asa. Ku sampaikan pesan hati berisi cinta, secarik nota kerinduan mendalam.
Masih tak percaya secepat itu kau pergi, tinggalkan lara terbungkus asa, tinggalkan suka terbungkus duka, lara hati dalam sepi, sedu dan sunyi.
Tak ada yang bisa memaksa, kala takdir berbicara, semua bungkam diam membisu, tertunduk lesu terpatuk pilu.
Pasrah raga dan jiwa, menatap hari-hari dalam pusara, hidup ria dirasa tak sampai, mati rasa pun kian tak ujung.
Kutunggu balasan darimu, atas secarik nota kerinduanku, tuk genapi masa depanku, menaruh harapan tanpa keraguan.
Seperti pertemuan jarum jam dalam angka-angka waktu hitungan.
Rabat, 22:22, 20-9-2013
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah meninggalkan tilasan disini.