Berikut kutipan berita lebaran warga indonesia di Maroko yang dimuat di media online Antaranews dan Yahoo news.
London (ANTARA) - Masyarakat Indonesia di Maroko merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Senin (20/8) sehingga berbeda dengan Indonesia dan negara lainnya yang merayakan Lebaran pada hari Minggu.
Kementerian wakaf dan urusan Islam kerajaan Maroko mengumumkan bahwa rukyatul hilal pada hari Sabtu belum terlihat, sehingga tanggal 1 Syawal jatuh pada hari Senin 20 Agustus.
Sekitar 200 warga masyarakat Indonesia di Maroko, termasuk Duta Besar RI untuk Maroko, Tosari Widjaja, keluarga besar KBRI Rabat mengadakan shalat Idul Fitri di Wisma Duta Indonesia, ujar Husnul Amal dari KBRI Rabat kepada ANTARA London, Senin.
Sholat Idul Fitri yang dimulai pukul 07.30 waktu Maroko, diawali dengan takbir dan tahmid oleh jamaah yang menciptakan suasana khusuk dan khidmat diikuti mahasiswa Indonesia di Maroko serta masyarakat Indonesia yang berdomisili di Rabat dan sekitarnya.
Husnul Amal mengatakan yang bertindak sebagai khatib dalam shalat Idul Fithri adalah H. Helmi Basri, LC., MA mahasiswa Indonesia Program Doktor di Universitas Moulay Ismail Meknes-Maroko.
Dalam khutbahnya yang berjudul Meraih Kemenangan Hakiki Pasca Ramadhan, khatib antara lain menyampaikan tiga bentuk kemenangan yang diraih umat Islam melalui ibadah Ramadhan.
Pertama, kemenangan spiritual, kedua kemenangan emosional dan ketiga kemenangan intelektual. Umat Islam merayakan hari kemenangan, rahim Ramadhan telah melahirkan sosok-sosok dan pribadi muslim yang menang dan sukses, ujarnya.
Seusai melaksanakan shalat Idul Fitri, dengan penuh keharuan dan kekeluargaan, seluruh masyarakat Indonesia saling bersalaman untuk saling memaafkan. Hari Raya Idul Fitri tahun ini pun berlangsung meriah dan spesial karena bertepatan dengan hari ulang tahun Dubes RI untuk kerajaan Maroko, H. Tosari Widjaja.
Saat acara ramah tamah, masyarakat Indonesia termasuk para pelajar di Maroko mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dubes Tosari Widjaja yang bertepatan berulang tahun ke 72 pada tanggal 20 Agustus.
Perayaan Idul Fitri ini juga dilengkapi dengan menikmati hidangan lebaran khas Indonesia antara lain lontong sayur, yang disiapkan khusus oleh Dharma Wanita KBRI Rabat.
Koordinator Dept. Media Informasi PPI Maroko, Burhan Ali, kepada ANTARA London, mengatakan Hari Raya Idul Fitri 1433 H/ 2012 adalah lebaran yang kelima baginya jauh dari kampung halaman dan keluarga.
"Tentu merasa sedih sudah lima kali tidak pernah merasakan sentuhan dan salam dari ibu bapak," ujar Burhan yang baru saja menyelesaikan S1 dan baru diwisuda dan lagi mendaftar S2, di Casablanca .
Burhan Ali yang lama menetap di Maroko mengatakan ia merasa senang bisa mendengarkan suara ibu dan bapak di malam lebaran walau hanya lewat telepon merupakan "obat" yang luar biasa untuk mengobati rindu, ujar anak ke 7 dari 9 bersaudara.
Apalagi suasana kekeluargaan yang digalang oleh KBRI dan warga Indonesia di Maroko mampu mengobati rindu kampung halaman. (jk)
Sumber :
Yahoo news