Secara dzahir dari ayat diatas terkandung perintah atas kita untuk selalu memohon ampunan atas dosa-dosa kita yang telah diperbuat maupun ampunan untuk orang-orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan, karena setiap manusia tidak lepas dan luput dari kesalahan maupun dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil, baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja, dan apakah dosa yang disengaja itu? Yakni seperti berbuat zina, minum khamr, judi, mencuri dan lain sebagainya, dan apa pula dosa yang tidak disengaja itu? Yaitu seperti menggunjing orang, seolah-olah perbuatan ini tidak ada dosanya sehingga dengan mudah kita melakukannya, dan juga melihat yang bukan muhrim, seringkali dengan tidak sengaja kita dapati tetapi setelah itu pandangan kita selalu mengawasinya.
Sebaik-baik manusia yang berbuat dosa adalah orang yang bertaubat dan memohon ampun kepada Allah ta’ala, dan apabila mausia yang berdosa itu bertaubat maka taubatnya itu tidaklah sia-sia, Allah ta’ala akan tetap memberikan ampunan-Nya kepada setiap hamba-Nya yang bertaubat.
“dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa ;110)