21 Mar 2012

Meniti Maroko di Fasl Rebi' (1)

Sebuah Catatan kecil dari perjalanan di Maroko.
 
Waktu berjalan-jalan di kawasan Maroko yang paling tepat dikala musim semi (fasl rebi') tiba, bila dibandingkan dengan musim-musim yang lain, keindahan musim semi inilah pemenangnya. Kawasan yang terlihat gersang dimusim panas lebih terasa sejuk dan hijau di musim semi. Kawasan yang terlihat kaku karena dinginnya musim dingin terasa lebih hidup dengan mekarnya bunga-bunga di musim semi.

Tak mau ketinggalan diwaktu yang ditunggu-tunggu, perjalananku dari Casablanca ke kota Beni Mellal yang berada di bawah kawasan pegunungan Atlas yang membentang di tengah negara Maroko, menjadi pemula untuk menikmati indahnya hidup dan mensyukuri atas segalanya.
 
Terbentang dari Casablanca dengan sedikit membawa dinginnya angin pantai, ditambah hiruk-pikuk kota yang menjadi pusat industri dan ekonomi kerajaan Maroko, menyisiri kota-kota kecil di perjalanan seperti Berrechid, BenAhmad, Khouribga dan Fquih BenSaleh untuk sampai di kota tujuan Beni Mellal.

Dari kota-kota yang dilalui, kesimpulan yang didapat menunjukan satu kalimat yang sama bahwa Maroko dengan negeri pembangunan yang pesat. Terlihat dari setiap kota dengan pembangunan yang serempak, dengan tata kota yang hampir sama, dengan bangunan-bangunan yang berdiri seolah mereka telah berkata satu dibawah komando. 
 
Begitu unik kota-kota kecil yang kulalui itu, seperti tidak ada yang menunjukan simbol kesombongan padanya, tidak ada yang saling sikut dengan yang lainnya, yang ada hanya berdiri bersama, hidup bersama dan setara.
 
Melewati Berrechid, sampai di kota kecil BenAhmad, disini mulai kumerasakan ada suatu rasa kenegaraan dengan banyaknya simbol-simbol bendera hampir disetiap ruas jalan yang kulaluli. Bendera berwarna merah dengan bintang hijau ditengahnya sebagai bendera resmi kerajaan Maroko. Dalam benak ku bertanya ada acara apa disini tanpa menemukan jawaban dalam diam.
 
Dengan mengikuti dan mendiami rasa penasaran, masih ditambah dengan pemandangan bendera-bendera dan ditambah lagi dengan penjagaan polisi kerajaan di 200 meter setiap jalan raya, disertai dengan pagar-pagar besi pendek yang berjejer. masih ku belum menemukan jawaban, hanya terlintas dalam benak mungkin ada orang besar yang mau lewat.
 
Tak lama setelah melewati pemukiman kecil yang biasa disebut Fini, banyak tenda-tenda  kosong terpasang tanpa penghuni, seperti tenda-tenda yang digunakan orang-orang sahara dalam acara besar mereka. ditambah dengan kuda-kuda yang tertambat disekitarnya tanpa ada yang menunggui.

Sedikit sebelum Sampai di kota Khouribga, banyak orang-orang Maroko dengan berjejer dipinggir jalan di belakang pagar-pagar besi dengan antusias menanti, seperti ingin melihat pasangan pengantin, atau pawai, atau jugaa menanti orang besar yang akan lewat. di pinggir-pinggir jalan raya tang kulewati nampak gambar-gambar Raja Mohammed VI, raja yang sangat dikagumi dan dihormati warganya. ditambah dengan tulisan-tulisan sanjungan ikut menghiasi ramainya jalan raya kota tersebut.

Diantara sanjungan-sanjungan yang diberikan rakyatnya, "Kerajaanmu di negeri ini, dan namamu di hati kami", "Engkau yang melindungi kami dan kamipun tetap melindungimu." dan masih banyak lagi.

Sebuah kejutan datang dengan tanpa diduga-duga, Bis yang saya tumpang setelah keluar dari Terminal Khouribga, tepat dilampu merah berhenti. Dua polisi lalulintas dengan tegap dan sigap memberi hormat dan wajah keatas, terlihat didepannya lewat dua orang dengan mobil sport yang mewah tanpa pengawalan yang ketat dan diikuti mobil-mobil rakyat. itulah Raja Maroko yang dielu-elukan rakyatnya, ku yang kebetulan duduk dipenggir jendela bis dan bagian depan melihat dengan langsung raja yang menjadi kebanggan rakyat Maroko. sontak dengan tiba-tiba orang yang didalam bus langsung teriak, "Ada raja lewat"(tentu dalam bahasa mereka) mereka yang melihatnya secara langsung terlihat bahagia dan senang. sedang yang tak melihat cuma diam tertunduk lesu dan bingung.

Keluar dari Khouribga, ternyata jalan yang kulewati bukan jalan yang biasa, yakni lewat Fquih BenSaleh, tapi lewat Oedzem, Benjaad dan Tadla, dan tentu ini memakan waktu yang lebih lama yakni sekitar 1 jam 30 menit. pukul 18.00 yang seharusnya sudah sampai tempat tujuan ternyata molor sampai 19.30 GMT. dan dugaanku tidak meleset dengan bertanya-tanya dengan orang Maroko yang duduk disebelahku.

Ada keasikan dan pengalaman tersendiri dengan melewati jalur  baru tersebut, selain pemandangan alam yang baru ku juga disuguhi dipinggir jalanan dengan upacara kegiatan musim semi ala maroko. ternyata tenda-tenda dan kuda yang tertambat seperti yang dijelaskan diatas itu untuk upacara, sejenis kegiatan yang menunjukan kegembiraan masyarakat setempat dengan datangnya musim semi. Kegiatan festival tersebut dinamai Fantasia dalam tulisan arab : الفنتازيا.

"Fantasia" biasa diadakan untuk menggambarkan sukacita orang-orang baik untuk pernikahan, festival, dan memberikan suasana meriah dalam keterampilan berupa jiwa ksatria dan upacara ritual, budaya.
 
Ternyata bermain "Fantasia" ada aturannya untuk menentukan siapa pemenangnya. dari cerita orang maroko yang duduk disebelahku bilang, "untuk bermain seperti itu ada aturannya, Masing -masing terdiri atas satu tim yang beranggotakan sekitar 10 sampai 18 orang, masing-masing anggota mengenakan baju tradisional dan menunggungka kuda yang sudah di hiasi. dari satu arah mereka berlari dengan menunggang kuda kearah yang sama dengan membawa semacam senapan laras panjang dan ketika menaiki kuda yang berlari kencang dengan bersamaan menambakan senapan tersebut agar menghasilkan satu suara seperti meriam... Bummmmmm" .
 
"untuk tim yang paling kompak yang bisa menghasilkan satu suara dari senapan itulah pemenangnya"paparnya.

Berselang dengan terlena asyik melihat ritual festival itu, terasa pelan matahari sudah hampir tenggelam dengan menyisakan warna kuning di barat dan bayangan yang mulai pudar.Sampai di Oedzem ku terpaksa ganti bus, karena bus yang pertama berasalan ada masalah dengan mesin sehingga kita harus ganti. Padahal menurut saya itu bukan karena masalah mesin, tapi karena  penumpang yang mau ke beni mellal cuma sedikit, sehingga mereka melemparkan tanggung jawab dengan menelantarkan penumpang yang ada.Setelah menunggu sekitar 30 menit, datanglah bus yang akan mengangkut kami meneruskan perjalanan. masih dengan pemandangan yang sama di sore hari, terlihat hamparan dataran hijau yang didominasi oleh tanaman gandum, diikuti oleh kacang-kacangan dan pohon buah-buahan seperti jeruk.

Hingga sampai dikota kecil bernama Benjaad, kembali ku terpana dengan tata kota kecil yang bersih namun rapi. kecilnya kota bukan menjadi alasan untuk menjadi kota yang terkucilkan dengan kotor dan semrawut. memang pojokan kota terlihat sepi bahkan terminal kecil yang menjadi tempat pemberhentian pun cuma ada dua bus, satu bus yang saya tumpangi dan satunya lagi bus kosong yang diparkir dihalaman terminal.

Tak lama setelah menurunkan-menaikkan penumpang bus kembali berjalan hingga sampai di kota Tadla. dengan tempat yang sering disebut Qasbah Tadla. Waktu maghrib sampai dikota ini dengan lampu-lampu dipinggir jalan yang sudah menyala menuntun kami menyusuri setiap jalan menuju tempat pemberhentian berikutnya. 
 
Ditemani pemandangan dipinggir jalan, ramai orang berjejeran dengan barang dagangan. Memang kebiasaan orang maroko berjualan dipinggir jalan dikala sore selepas asar sampai waktu isya tiba.setelah melwati kota tadla, kini giliran terakhir sampai di tempat tujuan Beni Mellal. Sebbuah kota yang menjadi ibu kota provinsi untuk wilayah Tadla Azilal, termasuk kota yang kini sedang mengalami perkembangan dengan pesat.
 
Baru-baru ini, Beni Mellal telah dikunjungi menteri pembangunan, kabar yang saya dapat bahwa tak lama lagi di ibu kota Provinsi kawasan Tadla-Azilal akan dibangun bandara sebagai landasan pesawat terbang.

Tempat yang dikunjungi dan menjadi kebanggaan warganya adalah Ain Sourdon, Sebuah mata air dari  pegunungan yang kemudian dibangun Irigasi mengaliri setiap saluran dengan membentuk seperti air mancur di pinggir pegunungan dengan taman-taman dan tempat duduk yang banyak. Sebenarnya merupakan tempat yang sangat biasa, namun karena kebanggaan dan kepedulian pemerintah dan warganya tempat itu seolah menjadi Luar biasa, banyak warga asing yang coba mengobati penasarannya ketempat ini.

Selain Ain Sourdon, tak jauh dari tempatnya sektiar 200 meter diatasnya terdapat Qasbah, sebbuah bangunan empat sisi diatas gunung. Dari sini kita bisa menikmati seluruh penjuru kote  Beni Mellal. bahkan kawasan kecil yang berada disekitarnya.

Bersambung.... ke bagian 2

Untuk Bapak & Ibuku

ORTuQ ,, ,, ,, ,,

Dahulu ku tidak mendengarkan nasihatmu
Biarpin diriku bandel, tetap engkau masih peduli denganku
Ketika ku sakit, engkau yang menjagaku
Ketika ku kedinginan, engkau yang menyelimuti dengan kasih sayangmu

Tapi, ketika engkau sakit....???
Ku ngga tau..."what should I do,,,,?".
Engkau sendirian yang telah membesarkan anak-ankmu dengan tanganmu
tapi ku ngga pernah berbakti padamu
Susah mencari pangan untukku, namun ke ngga mensyukuri pemberianmu
Sekarang ku tau begitu susah mencari pangan

Sekarang tau ngga..?
ku yang jauh darimu
ku kangen dengan kasih sayangmu yang dulu engkau beri untukku
biarpun terasa apa adanya, uang tidak ada
tapi ku merasa lebih bahagia dahulu
bersama-sama dengan keluarga dan denganmu

Ku sadar, tidak ada tandingannya kasih sayangmu kepadaku
Sekarang ku menyesal sering membuat hatimu sakit
dan sekarang ku jauh darimu

-1will never do it again 2 U ,I will make it up everything I ever done 2 U, I will beGood & filial son for U in future,,

Sekarang ku cuma bisa berharap dan berdoa setulus hati untukmu, ku baru bisa mendengarkanmu, kapan ku bisa jumpa denganmu untuk memelukmu dan membasuh kedua kakimu..

Ending.....
Bapak lan Ibu + Mba lan ndo nan

15 Mar 2012

Dibalik Larangan Mencabut Alis



An-Nams (mencabut alis) dari Segi Kesehatan

Ketahuilah -  bahwa Allah SWT tidak melarang sesuatu kecuali ada hikmahnya sebagaimana Allah SWT telah melarang alkohol yang bisa menghilangkan akal dan lainnya, dan hikmah dari larangan mencabut alis karena bisa membahayakan pada daerah sekitar mata.

Berikut beberapa pernyataan dari ahli kesehatan:

Dokter spesialis mata menggambarkan dua kasus selulitis sekitar mata yang disebabkan mencabut alis.
1 - seorang wanita berumur 22 tahun, memiliki kemerahan dan pembengkakan setelah dua hari mencabut alis!
2 - seorang wanita yang mengalami kemerahan dan nyeri di sekitar alis, sehari setelah mencabut alis dan dipoles oleh seorang spesialis kecantikan.. Empat hari kemudian mengalami rasa sakit di daerah sekitar mata dan masuk rumah sakit. Dan diberikan antibiotik intravena, dan mengakibatkan pembengkakan, dan meninggalkan bekas luka setelah proses penyembuhan.

Kata Dr Wahba Ahmed Hassan (Fakultas Kedokteran - Universitas Alexandria): "Penghapusan alis dan kemudian menggunakan berbagai alat kecantikan seperti pensil alis dan bedak kulit lainnya memiliki efek buruk, karena terbuat dari senyawa logam berat, seperti timbal dan merkuri. Dilarutkan dalam senyawa, seperti minyak lemak kakao."

Hubungan mencabut alis dengan Kanker !
Sebuah artikel tentang topik ini dari dokter spesialis kanker mengatakan bahwa untuk kanker payudara memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pencabutan alis mata.

Dengan mencabut satu rambut alis mata bisa membekukan darah ditempat rambut tersebut dan kemudian setelah beberapa waktu, melalui sel-sel darah yang membeku menutup aliran dan mengalami penyumbatan sel-sel dan terjadi penumpukan sel yang tidak pada tempatnya dan kemudian mengakibatkan penyakit kanker sel, Kanker payudara.

Apa setelahnya!

Ini adalah peringatan tentang kesehatan dari Ahli kedokteran : Berhentilah.. wahai wanita yang mencabut alis dan rambut di wajah Anda  sebelum terlambat .. Kebenaran dari Allah .. (Kita akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kami di cakrawala dan dalam diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa sesungguhnya ia adalah benar). (QS. Fushilat : 53)

Dalil tentang larangan mencabut alis

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لُعِنَتِ الْوَاصِلَةُ وَالْمُسْتَوْصِلَةُ وَالنَّامِصَةُ وَالْمُتَنَمِّصَةُ وَالْوَاشِمَةُ وَالْمُسْتَوْشِمَةُ مِنْ غَيْرِ دَاءٍ. قَالَ أَبُو دَاوُدَ وَتَفْسِيرُ الْوَاصِلَةِ الَّتِى تَصِلُ الشَّعْرَ بِشَعْرِ النِّسَاءِ وَالْمُسْتَوْصِلَةُ الْمَعْمُولُ بِهَا وَالنَّامِصَةُ الَّتِى تَنْقُشُ الْحَاجِبَ حَتَّى تَرِقَّهُ وَالْمُتَنَمِّصَةُ الْمَعْمُولُ بِهَا وَالْوَاشِمَةُ الَّتِى تَجْعَلُ الْخِيلاَنَ فِى وَجْهِهَا بِكُحْلٍ أَوْ مِدَادٍ وَالْمُسْتَوْشِمَةُ الْمَعْمُولُ بِهَا. رواه أبو داود و صححه الألباني.

Artinya: "Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: "Dilaknat al-washilah (wanita yang menyambung rambutnya), al-mustawshilah (wanita yang meminta disambungkan rambutnya),an-namishah (wanita yang mencukur alisnya), al-mutanammishah (wanita yang minta dicukur alisnya) dan al- wasyimah (wanita yang bertato) serta al-mustawsyimah (wanita yang minta ditato) tanpa ada penyakit."

Abu Daud rahimahullah berkata: "Dan tafsir dari al-washialah adalah wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut wanita, dan al-mustawshilah adalah yang meminta untuk diperbuat demikian dan an-namishah adalah wanita yang mencukur alis mata sehingga menjadi tipis dan al-mutanammishah adalah wanita meminta untuk diperbuat demikian dan al-wasyimahadalah wanita yang menjadikan gambar di wajahnya dengan pacar atau dengan tinta dan al-mustawsyimah adalah waita yang meminta untuk diperbuat demikian. (Hadits riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Ibnu Mandzur berkata:
Dan Laknat berarti: menjauhkan dan menolak dari yang baik. Dan dikatakan : Penolakan dan dijauhkan dari Alloh SWT.. Setiap yang dikutuk Allah SWT membuatnya absen dari rahmat-Nya dan mendapat siksa yang mengakibatkan kepada kehancuran.

عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُتَوَشِّمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ. قَالَ: فَبَلَغَ امْرَأَةً فِى الْبَيْتِ يُقَالُ لَهَا أُمُّ يَعْقُوبَ فَجَاءَتْ إِلَيْهِ فَقَالَتْ: بَلَغَنِى أَنَّكَ قُلْتَ كَيْتَ وَكَيْتَ. فَقَالَ: مَا لِى لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. فَقَالَتْ: إِنِّى لأَقْرَأُ مَا بَيْنَ لَوْحَيْهِ فَمَا وَجَدْتُهُ. فَقَالَ إِنْ كُنْتِ قَرَأْتِيهِ فَقَدْ وَجَدْتِيهِ أَمَا قَرَأْتِ ( مَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا) قَالَتْ بَلَى. قَالَ: فَإِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْهُ. قَالَتْ: إِنِّى لأَظُنُّ أَهْلَكَ يَفْعَلُونَ. قَالَ اذْهَبِى فَانْظُرِى. فَنَظَرَتْ فَلَمْ تَرَ مِنْ حَاجَتِهَا شَيْئاً فَجَاءَتْ فَقَالَتْ: مَا رَأَيْتُ شَيْئاً. قَالَ: لَوْ كَانَتْ كَذَلِكَ لَمْ تُجَامِعْنَا. مسند أحمد

Artinya: "Dari 'Alqamah rahimahullah: "Dari Abdullah (bin Mas'ud) radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:"Allah Ta’ala melaknat al-wasyimat, al-mustawsyimat, al-mutanammishat dan al-mutalafijat (wanita-wanita yang merenggangkan giginya untuk kecantikan) orang-orang yang mengganti ciptaan Allah."

Perawi berkata: "Lalu hal tersebut didengar oleh seorang wanita yang biasa dipanggil dengan Ummu Ya'qub, ia mendatangi Ibnu Mas’ud dan berkata: "Saya diberitahukan bahwa engkau telah berkata begini-begini”.

Beliau (Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu) menjawab: "Kenapa aku tidak melaknat orang yang telah dilaknat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam kitab Allah Ta’ala (al-Quran)”.

"Si wanita berkata: "Sungguh saya telah periksa di dalam Mushhaf(al-Quran) akan tetapi saya tidak dapatkan."

Ibnu Mas'ud  radhiyallahu ‘anhu berkata: "Jika anda membacanya maka anda akan dapatkan, bukankah  anda membaca:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا [الحشر : 7]

Artinya: "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia.Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah..." (QS. Al Hasyr (59):7)
Wanita menjawab: "Iya",

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata: "Kalau begitu, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang tentang hal demikian itu".

Si wanita berkata: "Sungguh aku mengira istri anda telah melakukannya."

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu menjawab: "Masuklah dan silahkan lihat",

lalu wanita tadipun memeriksa dan tidak mendapatkan apa-apa, lalu ia kembali (Ibnu Mas'ud) dan berkata: "Saya tidak mendapatkan apa-apa".

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata: "Kalau seandainya istri saya mengerjakan demikian maka dia tidak akan bersama kita". (HR. Ahmad)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes